HIMPUNAN MAHASISWA
ISLAM (MPO) CABANG MATARAM
Salam
Perjuangan...
Hidup
Rakyat Mustadh’afin...
TOLAK
KEDATANGAN PRESIDEN SBY DI NTB
Program Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia yang di kenal dengan (MP3EI) adalah
agenda titipan para Borjuasi Internasional (asing) untuk di jalankan oleh
pemerintahan di bawah kendali rezim Indonesia Bersatu demi kepentingan para
investor asing tersebut. Hadirnya RI 1 ke tanah NTB pada tanggal 18 Mei 2012
tidak terlepas dari membahas program tersebut di tingkat Regional V (Bali, NTB,
NTT). Di sisi lain Wacana pemerintah daerah dalam mengelola pariwisata di Pulau
Lombok ini tidak lepas dari pengaruh
kapitalisme, Pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk menggerus potensi pariwisata
dan menjualnya kepada turis asing maupun domestik. Proses ‘penjualan’
pariwisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal dalam bentuk jasa pelayanan
wisata terkadang miris terlihat. Karena ‘pemberdayaan’ ini menempatkan
masyarakat lokal sebagai ‘yang sanggup melayani dengan maksimal’ apapun
kebutuhan wisatawan sehingga mereka betah berlama-lama dan menghabiskan uangnya
untuk pelesir. Bukankah ini terlihat sebagai bentuk neo-kolonial pemerintah
kepada rakyatnya sendiri atau wisatawan kepada masyarakat lokal. Kondisi masyarakat
yang belum makmur ini sebentar lagi akan dijejalkan dengan megaproyek industri
kapitalis pariwisata. Ambisi pemerintah untuk menjadikan Pulau Lombok dan
pulau-pulau lain di Provinsi NTB sebagai primadona pariwisata pun semakin
menjadi, terbukti dari program dan strategi yang sudah siap menginvansi
kehidupan masyarakat lokal. Salah satu strategi yang dipakai pemerintah pusat
maupun daerah adalah Gerakan Nasional Sadar Wisata yang dibangun dalam Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Di Masyarakat Pulau Sumbawa
NTB hari ini masih terbuai dengan keberadaan PT NNT yang mana telah memberikan
secuil manfaat bagi pembangunan masyarakat lokal. Namun tanpa di sadari,
sebenarnya NNT telah menciptakan neraka percobaan yang akan membinasakan masyarakat
serta jutaan species flora dan fauna yang ada di Sumbawa. Itulah agenda penting
SBY melawat ke NTB bagaimana menjadikan pulau lombok sebagai kawasan pariwisata
yang syarat kapitalis dan pulau sumbawa sebagai lautan tambang demi kepentingan
investor asing dan para borjuasi internasional.
Di
sisi lain beberapa kasus nasional yang belum di selesaikan secara tuntas oleh
pemerintahan Oligarki SBY –BD salah satunya adalah skandal korupsi Bank
Century, Skandal Korupsi Pembangunan Wisma Atlet di Palembang, Sumatera
Selatan, serta berbagai kasus besar lainnya yang tidak selesai hingga hari ini.
Agenda pemberantasan korupsi hanya menyeret “tikus-tikus kecil”. Sehingga janji
SBY-Boediono untuk menegakkan hukum secara adil, transparan dan tak pandang
bulu tidak pernah terpenuhi hingga saat ini.serta banyak persoalan yang tidak
becus di selesaikan oleh rezim SBY baik di sektor pendidikan, ekonomi,dll
Melihat
kondisi objektif di atas kami dari HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM MAJELIS PENYELAMAT
ORGANISASI (MPO) Cabang Mataram Menyatakan Sikap:
1.
Menolak
kedatangan presiden SBY di NTB.
2.
Menolak
program Rezim SBY Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) yang syarat mengeksploitasi SDA tanpa adanya pembangunan yang
merata.
3.
Memaksimalkan
peran Negara dengan menasionalisasikan aset-aset yang dikuasai asing.
4.
Stop
pembodohan masyarakat dengan Program Bantuan Langsung Sementara (BLSM)
5.
Stop
liberalisasi pasar dengan mencabut UU Migas No.22 tahun 2001
6.
Menuntut
SBY-Boediono untuk mundur karena telah gagal dalam menjalankan amanat reformasi
yang telah berjalan 14 tahun.
Mataram, 17 Mei 2012
Bidang Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan HMI Mataram
Mataram, 17 Mei 2012
Bidang Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan HMI Mataram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar