Menjelang
kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudiyono (SBY) 18 Mei 2012 puluhan mahasiswa
yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (MPO) Cabang Mataram melakukan
unjukrasa penolakan terhadap orang Nomor
satu RI tersebut jum’at pagi 18/05/2012. Beberapa
agenda yang dibahas setelah kedatangan
RI 1 dikawasan Region V ( Bali, NTB, dan
NTT) adalah program Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
yang dinilai mengeksploitasi SDA di daerah tampa ada pembangunan yang merata.
Kedatangan SBY ke NTB adalah bentuk bagaimana mengekspansi kekuatan kapital dan
mengeksploitasi SDA di NTB yang mana Pulau Sumbawa bergelimangan dan kaya akan
Tambang, kata Sahril salah seorang
Koordinator AKsi.
Aksi
yang dimulai pkl 09.00 Wita berjalan
dengan tertib dengan dikawal oleh puluhan barikade anggota kepolisian yang
bersenjatakan Tameng dan Pentongan. Setelah berorasi selama beberapa jam dari
pengurus cabang dan perwakilan komisariat aksipun berakhir dengan membaca do’a. Korlap bernegosiasi dengan perwaklian aparat
untuk melakukan Sholat berjamaah di Masjid Raya Mataram dimana presiden SBY di
agendakan sholat berjamaah. Negosisasipun berjalan dengan lancar dan masa aksi
di ijinkan, tiba-tiba masa aksi dihadang dan dipukul dengan pentongan sehingga
mangakibatkan saudara Ibrahim, Suparman, Sahril
cedera akibat tindakan brutal aparat kepolisian, dan saudara Muh. Ikhsanul
Yakin yang meliput jalankannya aksi tak luput dari sasaran aparat yang
membuatnya tersungkur masuk dalam parit. Berangkat dari persoalan itu Ketua
Cabang HMI MPO Mataram mengecam tindakan brutal aparat kepolisian yang terlalu
gegabah dan tidak menggunakan manajemen yang profesional dalam mengawal dan
menghalau para demonstran.
Tidak
ketinggalan Atribut HMI pun menjadi sasaran akibat kekerasan yang dilakukan
aparat tersebut yang mana Bendera dan Gordon HMI sebagai identitas warga Hijau
Hitam se indonesia dirusak dan di sobek serta di injak-injak oleh aparat
kepolisian. aksipun bubar sambil di
warnai oleh lemparan batu dan botol keras dari massa aksi yang
di tujukan kepada aparat kepolisian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar