Minggu, 25 Desember 2011

Satu Kata Rakyat NTB: Hentikan Penambangan!

HMINEWS.COm,26 December 2011 Bima –
Koalisi Rakyat NTB menuntut pencopotan Kapolda NTB, Kapolres Kota maupun Kabupaten Bima atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Kecamatan Lambu, Bima. Bupati Bima, Ferry Zulkarnain pun dituntut bertanggungjawab terhadap jatuhnya 2 korban jiwa.
Selain itu, dalam renungan dan tatrikal di Perempatan Bank Indonesia Mataram yang dimediasi oleh aktivis HMI MPO Cabang Mataram, Koalisi Rakyat NTB menuntut segera dibebaskannya Ady Supriadi dan anggota masyarakat Lambu yang ditangkapi polisi.
“Koalisi Rakyat NTB yang terdiri dari berbagai elemen gerakan ini akan melakukan aksi besar-besaran menuntut semua institusi di NTB bertanggungjawab, kami juga mendesak Kapolri Timur Pradopo menarik aparat kepolisian dari Lambu secepatnya,” kata Tim Advokat Direktur Lapmi HMI MPO Cabang Mataram, M Ikhsanul Yakin dalam rilis yang diterima HMINEWS.Com, Senin (26/12).

SK 188.45/357/004/2010 Biang Meletusnya Tragedi Bima-Lambu Berdarah

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada 26-29 April 2011 telah memantau lapangan dan meminta keterangan dari warga kecamatan Lambu, Pemkab Bima, DPRD Kab. Bima, serta pimpinan PT Sumber Mineral Nusantara. Pemantauan tersebut terkait dengan aduan yang di sampaikan oleh Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) terkait dengan:
  1. Aktivitas penambangan oleh PT. Sumber Mineral Nusantara di Kec. Lambu, Kec. Sape,dan kecamatan Langgudu Kab Bima yang sama-sama terdiri dari satu SK 188.45/357/004/2010.
  2. Penangkapan dan penahanan terhadap warga dan aktivis pro demokrasi terkait dengan unjuk rasa pada 10 februari 2011 di kantor Kec. Lambu, Bima.
Komnas HAM pada 15 Agustus 2011 telah memanggil dan meninta keterangan dari Kapolresta Bima tentang bentrokan dan perkembangan penanganan oleh kepolisian. Hal tersebut dilakukan mengingat Komnas HAM tidak diberikan informasi yang cukup pada waktu pemantauan pada 26-29 april 2011.
Sebelum meletusnya tragedi penembakan oleh aparat kepolisian terhadap warga dan penangkapan terhadap aktivis pro demokrasi yang di kenal dengan Tragedi 24 12 2011 Bima-Lambu berdarah, ada beberapa kronologis yang harus diketahui:
  1. Aksi unjuk rasa pada 10 februari 2011 di kantor camat lambu
    1. Kehidupan warga khususnya 12 (dua belas) desa di kecamatan lambu,kecamatan Langgudu dan Kecamatan Sape Kab Bima bersumber pada peternakan,kelautan dan pertanian berupa petani padi, bawang dll. Warga menilai tidak ada upaya serius dari pemerintah kabupaten Bima mensosialisasikan adanya usaha pertambangan PT. Sumber Mineral Nusantara bahkan anggota BPD dan bendahara BPD Desa Rato tidak memperoleh informasi adanya usaha pertambangan.
    2. Pertambangan tahap eksplorasi pertama di ketahui oleh warga pada Oktober 2010 ketika sedang menggarap lahannya dan di beritahukan oleh pekerja PT. Sumber Mineral  Nusantara . Izin eksplorasi tersebut berdasarkan surat keputusan Bupati Bima nomor : 188.45/357/004/2010 tertanggal 28 April 2010 tentang persetujuan penyesuaian izin usaha pertambangan eksplorasi kepada PT Sumber Mineral Nusantara dengan luas 24.980 ha.
    3. Pada 08 dan 31 Januari 2011 warga dari tiga kecamatan yaitu Langgudu,Lambu dan Sape melakukan demonstrasi menolak aktivitas pertambangan karena menghawatirkan dampak lingkungan.
Akibat demo pertama dan kedua tidak memperoleh tanggapan yang jelas warga melakukan demonstrasi pada 10 februari 2011.Diperkirakan 5 (lima) ribu lebih warga berpartisipasi dalam aksi tersebut  dan berangkat sekitar pukul 08.00 WITA yang kegiatan aksi dipusatkan di kantor camat lambu Kab.Bima. Jalannya aksi demonstrasi tersebut di kawal oleh 160 anggota kepolisian resor kota bima , polsek lambu dan 250 brimob dengan bersenjata lengkap laras panjang selain itu terdapat pengamanan dari satpol PP dan koramil Lambu. Dalam aksi unjuk rasa tersebut perwakilan warga kemudian menemui Camat Lambu yang intinya meminta agar menandatangani surat pernyataan untuk disampaikan di Bupati Bima tentang penolakan tambang dan meminta dihadirkan bupati Bima untuk menyampikan aspirasi masyarakat,permohonan masyarakat tersebut tidak dipenuhi dengan alas an bupati Bima sedang berada di luar kota.
Koordinator aksi kemudian menyampaikan hasil dialog dengan camat lambu kepada masyarakat, sebelum informasi tersebut selesai disampaikan terdapat aksi lemparan batu dan terjadilah peristiwa bentrokan,pengerusakan dan pembakaran kantor camat lambu,peristiwa tersebut dinilai warga terjadi akibat provokasi berupa lemparan batu yang diduga dilakukan oleh pihak pelindung camat lambu.
Akibat bentrokan tersebut terdapat korban yang berasal dari warga yaitu 1 (satu) orang yaitu sdr Muhammad Natsir yang diduga terkena peluru tajam pada kaki kanannya dan beberapa warga lainnya terkena tembakan peluru karet.Informasi tersebut di bantah oleh Kapolres  Bima dengan menyatakan tidak ada peserta demonstrasi  yang terkena peluru tajam.
Berdasarkan hasil rontgen sdr Muhammad Natsir terkena tembakan dn hasil rontgen tersebut di pegang oleh aparat kepolisian tanpa di publikasikan teradap warga lambu.
Akibat aksi pengerusakan dan pembakaran tersebut telah mengakibatkan kerusakan yaitu Kantor Camat Lambu, aula dan rumah dinas camat dan lima unit mobil yang salah satunya merupakan mobil Dinas Pertambangan dan Energi kabupaten bima serta 7 (tujuh) unit sepeda motor pegawai kantor Camat Lambu.
Di samping itu massa aksi melakukan pembakaran terhadap alat survey induce polarisasi  (IP) milik PT Elliot yang merupakan kontraktor IP dari PT. Sumber Mineral Nusantara. Dengan adany aksi pengerusakan tersebut Pengadilan Negeri Bima memvonis 4 (empat) orang dengan alasan pengerusakan fasilitas umum.

Meletusnya tragedy 24 12 2011 bima-lambu berdarah

Massa yang umumnya bermukim di seputar areal lokasi tambang di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, berunjuk rasa dan memblokir aktivitas penyeberangan Pelabuhan Sape. Lokasi tambang itu diduga memiliki kandungan emas dan mineral ikutannya. Ratusan warga Kecamatan Lambu dan Sape, Kabupaten Bima, NTB menduduki dan memblokir pelabuhan penyeberangan Sape menuju Labuhan Bajo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Aksi blokir memasuki hari ketiga. Aksi menyebabkan aktivitas pelabuhan lumpuh total.
Ratusan aparat gabungan dari TNI Polri telah sampai di Sape, lengkap dengan peralatannya untuk membubarkan aksi massa Tani yang menuntut Bupati untuk mencabut SK Pertambangan di Lambu dan Parado Bima. hr ni adlh hr ke-5  dr aksi boikot plabhan oleh petani lambu di Pelabuhan Sape. Siang nanti setelah Jum’at Gubernur NTB dan KAPOLDA NTB negosiasi dengan perwakilan massa agar massa menghentikan aksinya, jika upya ini tidak mnemukan titik temu maka massa aksi akan dibubarkan secara paksa. Sampai dengan ini, ratusan personil pasukan TNI dan POLRI lengkap deg senjata telah membuat camp radius 1 km dari lokasi aksi.
TNI BKO langsung dari Yon 743/SWY, Gebang Mataram, semalam bergerak dengan jumlah 10 bus. Brimob BKO dari Detasemen Mataram dan Detasemen Bima.
Masyarakat  juga sdah siap dengan senjata (panah, tombak, senjata rakitan, bom molotov, parang, dll), jika TNI/ Polri tetap memaksakan pembubaran, kemungkinan bentrok besar akan sangat sulit utk dihindarkan.
Mereka menuntut agar Pemkab Bima mencabut izin eksplorasi yang diberikan kepada PT SMN (Sumber Mineral Nusantara) seluas 24.980 hektar.
Menurut Jumono, Kepala ASDP Sape yang dihubungi dari Mataram, Kamis (22/12/2011) sore, pemblokiran berjalan sejak Senin sore dan hingga Kamis ini masih berlangsung. Aksi itu tidak ada hubungannya dengan pihak pelabuhan.
Pihak ASDP tidak punya kewengan menghentikan bahkan menyelesaikan tuntutan warga, meskipun menanggung akibat dari unjuk rasa itu.
Selama empat hari pemblokiran pelabuhan yang melibatkan sekitar 3.000 orang, pelayanan penyeberangan terhenti. Tercatat 90 kendaraan (truk, mobil pribadi) tidak bisa diseberangkan dari Pelabuhan Sape menuju Labuhan Bajo dan Pelabuhan Waikelo (Sumba), Nusa Tenggara Timur.
Para petugas Pelabuhan tidak berani bekerja. Landasan parkir Pelabuhan Sape dikosongkan dari kendaraan. Sementara kendaraan kemudian diparkir di Terminal Sape, Lapangan Sape, dan sekitarnya.
Melalui dialog, Bupati Bima Ferry Zulkarnain bersedia menunda aktivitas perusahaan selama setahun. Namun warga tetap menginginkan izin dibatalkan, dengan alasan di lokasi tambang terdapat areal sawah dan sumber air untuk air minum dan irigasi.
Gubernur NTB, Zainul Majdi, mengatakan, meski dialog sudah dilakukan sebelumnya, ia tetap mengimbau agar Pemkab Bima menyelesaikan persoalan itu lewat negosiasi dan dialog dua pihak.
Dengan pemblokiran itu, isunya bukan lagi soal tambang, melainkan beralih ke pendudukan fasilitas umum, yang justru menghambat distribusi barang dan jasa dari dan ke wilayah NTB dan NTT.
Humas Polda NTB, Ajun Komisaris Besar Sukarmain Husain, mengatakan, sedikitnya 583 personil aparat Dalmas dan Brimob di lokasi unjuk rasa. Polri tetap mengedepankan pendekatan persuasif, seperti minta bantuan tokoh masyarakat, untuk melakukan dialog dengan warga, agar menghentikan pemblokiran di pelabuhan.
“Jika upaya persuasif tidak menemukan titik temu, sesuai dengan prosedur tetap sebagai rujukan, aparat Polri menempuh tindakan tegas,” ujar Sukarman Husain yang akhirnya mengakibatkan tragedi berdarah meninggalnya 2 warga dan puluhan lain luka-luka.
Muh.Ikhsanul Yakin
Tim Advokat Direktur LAPMI HMI MPO Cabang Mataram

Jumat, 09 Desember 2011

HMI Mataram tolak kedatangan SBY 20/10/11

http://hminews.com/news/mahasiswa-mataram-tolak-kadatangan-sby/


HMINEWS, Mataram –  Puluhanh mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram melakukan aksi menolak kedatangan SBY di NTB (Kamis 20/10/2011).
Aksi dimulai dari perempatan Susbandoro, Mataram, pada pukul  08.30 menuju  ke perempatan Erlangga. Setelah berorasi sekitar 30 menit massa aksi di arahkan di perempatan Bank Indonesia Mataram tempat sasaran mimbar bebas.
Dalam orasinya koordinator lapangan aksi Muh. Ikhsanul Yakin mengatakan bahwa kedatangan presiden SBY di daerah NTB adalah salah satu  upaya mengekspansi kekuasaan kapitalisme dan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di daerah NTB demi memenuhi kebutuhan elit-elit saja.paparnya.
“Beberapa persoalan sekarang yang muncul di tengah hiruk pikuknya percaturan politik nasional justru menyebabkan rakyat semakin banyak tergusur dan semakin miskin”, kecamnya.
“Sistem Kapitalisme sebagai aternatif rezim SBY-Budiono untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat telah terlihat jelas menuai kegagalan. Bukan kesejahteraan yang didapatkan rakyat melainkan kesengsaran. Bukti yang menjadi catatan kita  pemerintah pusat di bawah kendali rezim SBY-BD kembali menentukan dan mendikte harga pangan di berbagai daerah, akibat kebijakan ini rakyat yang berada di daerah NTB mengalami krisis kebutuhan pokok.”
Kedatangan presiden SBY di daerah NTB adalah salah satu  upaya mengekspansi dan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di daerah NTB demi memenuhi kebutuhan primer para komparador. Beberapa persoalan sekarang yang muncul di tengah hirup pikuknya percaturan politik nasional, rakyat semakin banyak tergusur dan semakin miskin.
Rezim SBY-Budiono memberlakukan kebijakan impor beras, dengan alasan kelangkaan dipasaran. Hingga Juli, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor beras Indonesia pada tahun ini telah mencapai USD 829 juta atau sekitar Rp 7,04 triliun rupiah. Uang sebanyak ini digelontorkan pemerintah untuk mendatangkan sebanyak 1,57 juta ton beras dari Vietnam (892,9 ribu ton), Thailand (665,8 ribu ton), Cina (1.869 ton), India (1.146 ton), Pakistan (3,2 ribu ton), dan beberapa negara lain (3,2 ribu ton). Kebijakan tersebut jelas bertentangan dengan kehendak rakyat (tani).
Selain itu Negara juga menerapkan resep sesat dari negara-negara maju dengan melakukan liberalisasi disektor ekonomi dan keuangan, privatisasi BUMN yang menyebabkan pengelolaaan BUMN bukan lagi dikuasai oleh negara melainkan dikelola oleh swasta. Deregulasi terhadap beberapa sektor energi, minyak, air, dan sumber daya alam lain, yang itu diperuntukkan demi kepentingan investor asing.
Di satu sisi persoalan pendidikan tidak kalah kejamnya Pemerintahan SBY-Budiono, yang selalu saja menghamba terhadap para pemodal, hingga pada akhirnya orientasi pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia tunduk pada orientasi yang kapitalistik, pendidikan di jadikan lahan komersialisasi yang orientasinya adalah sebesar-besarnya untuk meraup keuntungan.
Persoalannya bagi kami jika demikian yang terjadi adalah orientasi, arah dan tujuan dari penyelenggaraan sistem pendidikan Nasional sangat bertentangan dengan UUD 1945 yang menyatakan dengan tegas pada Pasal 31 Ayat (2), “Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”
Dari gambaran situasi obyektif di atas menambah bukti, bahwa sesungguhnya rezim Pemerintahan SBY-Boediono telah gagal mensejahterakan rakyat. [] Ikhsanul, LAPMI HMI Mataram

HMI MPO Mataram gelar aksi hari anti korupsi se dunia

 Ditulis oleh: Media online detikNews.com

Mataram - Lebih dari seratus mahasiswa NTB di Mataram, menggelar aksi memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, Jumat (9/12/2011). Mereka menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Mantan Gubernur Bank Indonesia yang kini Wakil Presiden, Boediono, karena diduga terkait bailout Bank Century.

Aksi mahasiswa dipusatkan di Kejaksaan Tinggi NTB, Jalan Langko dan di DPRD NTB, Jalan Udayana, Kota Mataram. Menurut mahasiswa, Sri Mulyani dan Boediono harus bertanggung jawab pada bobolnya anggaran negara Rp 6,7 triliun untuk menalangi Bank Century.

"KPK sebagai institusi yang sejatinya memberantas korupsi harus tegas dan tidak pandang bulu dalam menyelesaikan tindak pidana korupsi. Segera tangkap Sri Mulyani dan Boediono," kata Muhammad Ikhsanul Yakin, salah seorang koordinator aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam HMI MPO Cabang Mataram.

Mereka juga menuntut Abraham Samad, Ketua KPK terpilih, merealisasikan janji mengusut tuntas kasus Century dan kasus korupsi besar lain di Indonesia, untuk membuktikan KPK independen dan tak di tunggangi kepentingan lain.kecamnya.

Massa aksi terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi Cabang Mataram, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dan juga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Pantauan detikcom, aksi mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dari Polres Mataram. Mereka mengusung spanduk dan pamflet bertuliskan tuntutan mereka. Pamflet umumnya didominasi tuntutan koruptor dihukum mati.

Di antara yang disebut mahasiswa harus dihukum mati adalah mantan bendahara Partai Demokrat yang tersangkut kasus Wisma Atlet di Palembang, Muhammad Nazaruddin.

"Hukum mati Nazaruddin dan semua koruptor yang saat ini ada di dalam penjara," kata Ikhsanul.

Di luar itu, mahasiswa juga menyoroti kasus korupsi di NTB, yang menurut mereka lambat ditangani Kejaksaan Tinggi NTB. Di antara kasus korupsi itu adalah dugaan penyimpangan Dana Alokasi Khusus Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, dan Bantuan Sosial di Lombok Barat.

Aksi berjalan damai. Di dua titik aksi yang didatangi, mahasiswa hanya menggelar orasi bergantian dan menyebut Indonesia kini tengah berduka, karena aparat penegak hukum gagal total memberantas korupsi.

Selasa, 29 November 2011

Ungkapan Hatiku

Dipa_Ku…
Tetaplah berada dalam koridor organisasimu
Bersatulah…
Rapatkan barisan…
Ajak kaum-kaum intelektual untuk membangun pertahanan…
Bahu membahu… menghancurkan segala bentuk penindasan
Yang kian lama kian meresahkan.
Dipa_Ku…
Langkahkan kaki…
Selurus iman dihati…
Turun dijalan untuk siap beraksi…
Melawan penguasa-penguasa yang hatinya telah mati…
Karena terlena oleh kekayaan duniawi…
Yang sesungguhnya tidak mereka pahami…
Itu hanyalah titipan ilahi…
Yang tidak akan mereka bawa mati…
Dipa_Ku…
Berteriaklah….
Lantangkan suaramu…
Sampaiakan segala bentuk tuntutan…
Kalau mereka tidak mengindahkan..
Maka segeralah ambil tindakan…
Mereka memang tidak boleh dibiarkan
Karena mereka sudah keterlaluan…
Teruslah berjuang Dipa_Ku…
Aku tidak akan menjadi penghalang setiap keinginanmu…
Satu hal yang pasti dariku…
Disetiap hentakan kakimu..
Do’aku akan selalu menyertaimu….

Kamis, 24 November 2011

Mahasiswa Bima - Mataram Tolak Pembangunan TPAS Woha

Ditulis oleh Joko | Editor Agus SP
Senin, 17 Oktober 2011 08:44

MATARAMnews - Mahasiswa terobos gerbang halaman kantor Gubernur NTB, saat digelarnya aksi unjukrasa oleh mahasiswa yang tergabung Gerakan Bersama Pemuda dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI), Senin (17/10/2011) pagi.
Mereka berhasil menerobos pintu gerbang bagian selatan setelah melihat kelengahan anggota Sat Pol PP yang tidak ada berjaga. Namun, ketika mereka berada dihalaman kantor Gubernur barulah anggota Sat Pol PP menghadang enam orang mahasiswa tersebut. Kemudian para mahasiswa langsung melakukan orasi bergiliran di tiang bendera.
Aksi yang dimotori oleh koordinator Muh.Ikhsanul Yakin Langgudu itu, mendesak agar Gubernur NTB segera mengutuk Bupati Bima untuk mencabut ijin pembangunan TPAS (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) di kecamatan Woha Bima dan proyek itu dibatalkan.
Para mahasiswa ini beralasan, bahwa dengan hadirnya proyek raksasa pemerintah berupa TPAS tersebut, itu sudah menggambarkan bahwa pemerintah tidak lagi memikirkan persoalan yang dialami oleh kelas buruh, tani dan kelas pekerja lainnya.
“Kehadiran TPAS akan berakibat fatal bagi kelangsungan hidup rakyat yang berfrofesi sebagai petani dan perkebunan,” Katanya dalam orasi itu.
Menurut Ihsan DKK, proyek tersebut harus dihentikan karena sampah cukup memberikan pengertian pada kita dimana sampah adalah unsur pencemar dan sangat bertolak belakang dengan kondisi Bima sebagai daerah pertanian dan pariwisata. “Bima bukan kota metropolitan dan juga bukan daerah industri, “paparnya.
Tambah Ihsan, disatu sisi juga kehadiran TPAS bertolak belakang dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) yakni TPAS tidak boleh ada di wilayah ibukota.
Mereka menganggap bahwa TPAS mutlak kepentingan dan kebutuhan penguasa yang dipaksa hadir di daerah Bima.
(Laporan: Joko | Mataram)

HMI MPO cabang Mataram NTB tuntut dicabutnya UU intelijen


Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (MPO) cabang mataram menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPR Provinsi NTB terkait di syahkannya RUU Intelijen oleh DPR RI (Selasa 16 november 2011).
Jalannya aksi yang di koordinir oleh Muh. Ikhsanul yakin langgudu memulai aksi di perempatan susbandoro Mataram, aksi unjuk rasa ini di buka oleh orasi pertama A. Haris ketua cabang HMI Mataram.Dalam orasinya ketua cabang mengecam Lahirnya undang-undang intelijen sudah pasti akan menciptakan rezim yang lebih otoriter dari orde baru dan akan mempersempit ruang gerak mahasiswa dan masyarakat yang peduli akan keadilan dan mengancam kebebasan masyarakat memperoleh informasi,paparnya..di tempat yang sama ibrahim sekretaris umum HMI Mataram dalam orasinya mendesak kepada pemerintah agar segera mencabut kembali UU Intelijen yang berpotensi di salahgunakan dan berpotensi melanggar konstitusi.

Aksi yang di warnai gesekan dan nyaris terjadi bentrokan berdarah ini di terima oleh H. Ali Ahmad ketua komisi I DPRD NTB yang membidangi UU,Politik dan hokum,,beliau mengatakan dalam era demokratisasi sekarang tidak ada lagi intimidasi maupun terror terhadap masyarakat, UUD Intelijen syarat dengan keamanan dan ketertiban berbangsa dan bernegara,,dalam dialog yang di warnai oleh Pihak komisi I meninggalkan massa aksi akibat tidak mampu merasionalkan UUD tersebut dengan kehidupan demokratisasi Indonesia kekinian massa aksi terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian dan sempat terjadi pemukulan terhadap massa yang di bawah naungan HMI MPO cabang mataram,,
Dalam dialog tersebut Muh. Ikhsanul yakin langgudu mengatakan ruang lingkup rahasia intelijen yang diatur dalam RUU Intelijen terlalu luas sehingga bersifat karet dan menimbulkan multiinterpretasi. ”Tidak ada jaminan jika UU ini tidak akan dikenakan kepada pers.selain itu sangat berpotensi mengancam kebebasan pers. Sebab, bagi siapapun yang terbukti membuka atau membocorkan rahasia intelijen akan dapat dikenai sangksi.
Pukul 12.30 massa aksi membubarkan diri dengan tertib dan berjanji akan melakukan aksi lagi dengan massa yang cukup banyak.

Selasa, 22 November 2011

Keutamaan Membaca Al-Quran dan Cara Membacanya

Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan pertama ajaran islam,menjadi petunjuk kehidupan umat manusia. Di turunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad s.a.w sebagai suatu rahmat yang tiada taranya bagi alam semesta.
Al’quran adalah kitab suci yang terakhir yang di turunkan Allah,yang isinya mencakup segala pokok-pokok syari’at yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya.
Sebagai orang mu’min kita harus yakin, bahwa membaca Al-Quran saja, itu sudah termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Karena Al-Qur’an adalah sebaik-baiknya bacaan bagi orang mu’min baik dikala senang maupun susah,dikala gembira maupun sedih.
Malahan membaca al Qur’an itu bukan saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya.
Didalam hadits yang di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
Rasulullah s.a.w menyatakan tentang kelebihan martabat dan keutamaan orang membaca Al Qur’an, demikian maksudnya : “ perumpamaan orang mu’min yang membaca al Qur’an adalah seperti burung Utrujjah, baunya harum dan rasanya lezat; orang mu’min yang tak suka membaca Al qur’an adalah seperti buah korma, baunya tidak begitu harum tapi manis rasanya ; orang munafik yang membaca Al qur’an ibarat sekuntum bunga, berbau harum tetapi pahit rasanya ; dan orang munafik yang tidak membaca Al qur’an tak ubahnya seperti buah hanzalah, tidak berbau dan rasanya pahit sekali.

Mengenai pahala membaca Al Qur’an Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa, tiap-tiap orang yang membaca al qur’an dalam sembahyang akan mendapat pahala 50 kebajikan untuk tiap-tiap huruf yang di ucapkannya, membaca al qur’an di luar sembahyang dengan berwudhu pahalanya 25 kali kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang yang di ucapkannya, sedangkan membaca Al qur’an diluar sembahyang tanpa berwudhu pahalanya 10 kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang diucapkannya.

*) Mendengarkan bacaan Al Qur’an
sebahagian ulama mmengatakan bahwa mendengarkan orang yang membaca Al Qur’an pahalanya sama dengan orang yang membacanya.

*) Membaca Al Qur’an sampai Khatam(tamat)
bagi seorang mu’min membaca Al Qur’an telah menjadi kecintaannya. Pada waktu membaca Al Qur’an , ia merasa seolah-olah jiwanyamenghadap kehadirat Allah SWT;menerima amanat dan hikmat suci ,memohon limpah karunia serta rahmat dan pertolongannya.membaca al qur’an telah enjadi wiridnya yang tertentu,baik siang ataupun malam .dibacanya halaman demi halaman, surah demi surah, juz demi juz akhirnya sampai khatam.
dalam sebuah hadis yang shahih, rasulullah menyuruh Abdullah bin Umar untuk mengkhatamkan Al Qur’an sekali dalam seminggu.

*)Adab membaca al Qur’an
-disunahkan membaca al Qur’an sesudah berwudhu,dalam keadaan bersih,sebab yang di baca adalah wahyu Allah.kemudian mengabil alQur’an hendaknya dengan tangan kanan,sebaiknya memegang nya dengan kedua tangan.
- di sunatkan membaca AlQur’an di tempat yang bersih, terutama di mesjid.
- disunatkan membaca AlQur’an menghadap ke kiblat,membacanya dengankhusyuk dan tenang, sebaiknya dengan berpakaian yang pantas
- sebelum membaca al qur’an di sunatkan membaca ta’awudz, setelah itu baru bismillahhirrahmanirrahiim
- disunatkan membaca Al Qur’an dengan Tartil, yaitu dengan bacaan yang pelan dan tenang. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah AlMuzzammil ayat 4; yang artinya…”dan bacalah Al Qur’an itu dengan tartil..’
telah berkata Ibnu Abbas r.a ; “aku lebih suka membaca sutat Al Baqarah dan ali imran dengan tartil daripada ku baca seluruh Alquran dengan cara terburu-buru dan cepat.
- bagi orang yang sudah mengerti arti dan maksud ayat-ayat Al qur’an disunatkan membacanya dengan penuh perhatian dan pemikiran tentang ayat-ayat yang di bacanya itu dan maksudnya.
- dalam membaca Al Qur’an itu hendaklah benar-benar meresap arti dan maksudnya, lebih-lebih apabila sampai pada ayat-ayat yang menggambarkan nasib orang yang berdosa,dan bagaimana hebatnya siksaan yang di sediakan bagi mereka.
- disunatkan membaca AlQur’an dengan suara yang bagus lagi merdu, sebab suara yang bagus dan merdu itu menambah keindahan uslubnya al Qur’an.
Rasulullah s.a.w telah bersabda …”hendaklah kalian semua hiasi Al Qur’an ituvdengan suaramu yang merdu”…
- ketika membaca al Quran janganlah di putuskan hanya karena hendak berbicara dengan orang lain. Hendaknya pembacaan diteruskan sampai pada batas yang telah di tentukan barulah di sudahi. Juga dilarang tertawa-tawa bermain-main dll yng semacam itu ketika sedang membaca al qur’an sebab yang demikian itu tidak baik, dan berarti tidak menghormati kesucian Al Qur’an.
- dalam membaca Al Qur’an itu hendaklah benar-benar meresap arti dan maksudnya, lebih-lebih apabila sampai pada ayat-ayat yang menggambarkan nasib orang yang berdosa,dan bagaimana hebatnya siksaan yang di sediakan bagi mereka.

Dikutip dari Al-Quran dan Terjemahnya

Oleh; ic maci getoo

Senin, 21 November 2011

Untukmu ... Dari hati kecilku ...

Dipa_Ku…
Engkau telah melangkahkan kakimu dalam lahan politik yang begitu luas…
Tancapkan kakimu dalam-dalam…dan tanamkan hatimu disana…
Dan tetaplah terus berorasi dengan megaphone mu..
Karena setiap kata-kata yang keluar…..
Adalah wakil aspirasi dari kaummu…
Kata-katamu mengandung jutaan arti…
Apabila kata-katamu sudah menyatu dengan jiwa ragamu…
Maka kata-kata itu akan berubah menjadi suatu kekuatan besar...
Yang nantinya akan mampu merobohkan istana kekuasaan yang penuh dengan kebohongan…
Meruntuhkan istana-istana yang dihuni oleh kaum-kaum munafik…
Dipa_Ku…
Sekarang bangsa kita telah berantakan….tatanannya telah hancur…
Hancur dan berantakan oleh kaum-kaum yang berkuasa…
Sungguh hebat kaum-kaum itu…
Mereka selalu menampilkan keindahan palsu…yang berselipkan batu kehancuran…
Mereka selalu menebarkan senyumnya…. Walau yang tak berdaya meratap dengan keterbatasannya…
Sungguh hebat kaum-kaum yang berkuasa itu…
Mereka selalu menerapkan konsep sterilisasi…..
tapi sesungguhnya didalam hatinya sudah terkontaminasi dengan bakteri…
Dipa_Ku…
Apabila Megaphonemu telah di turunkan…
Jangan surut…
Jangan ada rasa takut dalam jiwamu…
menang atau kalah ibarat sebuah mimpi…yang hanya lahir dari sebuah khayalan…
Dipa_Ku…
Angakat terus megaphone mu…kibarkan semangat juang dalam dirimu…
Ajaklah kaum-kaum yang berkuasa itu bertarung…
Bidikkan anak panahmu…tepat di dadanya….
Biarkan darah tertumpah….dan bercucuran di bangsa ini…
Bangsa yang yang penuh dengan kepalsuan….
Bangsa yang Penuh dengan keegoisan…
Agar sebuah keadilan bisa di tegakkan.
Dipa_Ku….
Satukan kata…..keinginan…. dan harapan…..
Menjadi REVOLUSI SEJATI….
Berjuanglah Dipa_Ku….
Aku akan selalu disini untukmu…
Untuk mendukung semua niat baikmu…
Dengan do’a dalam setiap sujud ku….
Akan ku selipkan namamu ….
Agar engkau selalu menjadi yang terbaik…
Untukku…dan bangsa ini…


Oleh : ic maci getoo

Jumat, 29 Juli 2011

Muslim, Intelektual, Profesional

Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI merupakan organisasi mahasiswa tertua yang didirikan di Indonesia. Selang dua tahun dari kemerdekaan Indonesia berdirilah HMI sebuah organisasi kader yang diprakarsai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa tingkat satu Sekolah Tinggi Islam (sekarang bernama UII) tepatnya pada 14 Rabiul Awal 1366 H atau 5 Februari 1947 M di Jogjakarta. Latar belakang historis dan tujuan berdirinya organisasi kader ini adalah memepertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia, meningkatkan derajat kehidupan bangsanya serta menegakkan ajaran islam dan memajukan ummatnya.
Tepat pada 5 Februari 2008 ini HMI menginjak pada usia 61 tahun. Usia yang senja jika diibaratkan sebagai seorang manusia, namun bagi ukuran sebuah organisasi usia demikian merupakan usia yang matang dengan segala pengalaman merekaman sejarah yang pernah dilaluinya.

Tentu saja dengan perjalanan sedemikian panjang HMI mengalami dinamika yang luar biasa. Mulai dari tantangan eksternal organisasi baik itu yang datang dari sistem pemerintahan, kehidupan bebangsa dan sekitarnya maupun tantangan internal dengan adanya perpecahan ditubuh HMI (DIPO dan MPO) dualisme kepemimpinan di pucuk pimpinan (PB-HMI) dan sebagainya.

Dalam usia 61 tahun tersebut HMI telah melewati beberepa fase proses berbangsa dan bernegara di republik ini. Mulai dari orde lama (1945-1965), orde baru (1965-1998) dan orde reformasi (1998-sekarang). Dalam selang tersebut HMI telah banyak menghasilkan para cendekiawan Muslim yang memberikan sumbangsih pemikiran terhadap permasalahan keumatan dan kebangsaan sebut saja Deliar Noer, Nurcholish Madjid, Imaddudin Abdurrahim. Syafii Ma’arif, Azyumardi Azra dan Komarudin Hidayat. Atau tokoh-tokoh politik nasional seperti Akbar Tanjung, Amien Rais, A, Yusuf Kalla dsb.

Diskursus tentang HMI dari awal berdirinya hingga kini tak pernah berhenti, ada yang menyanjungnya setingi langit hingga membenamkannya keperosok jurang yang paling dalam. Tak berlebihan kiranya mengingat kebesaran peran dan gerakannya yang membawa HMI sebagai organisasi mahasiswa Islam yang diperhitungkan sekaligus menjadi sorotan publik. Apapun yang dilakukan oleh HMI baik itu secara organisasi maupun sebagai individu selalu menjadi perhatian masyarakat.
Walau sampai kini HMI masih eksis sebagai sebuah organisasi berbasis ke-Islaman, ke-Indonesiaan dan kepemudaan, namun ternyata banyak sekali persoalan yang tengah dihadapi. Jika diibaratkan seorang anak manusia yang berusia 61 tahun tentunya adalah seorang kakek atau nenek yang didalam tubuhnya sedang bersarang berbagai penyakit. Tentu saja agar tidak segera ajal menjemputnya harus dilakukan diagnosa untuk melakukan pengobatan dan treatment terhadapnya.

Tidak tabu rasanya di hari yang bersejarah bagi awal perjuangan HMI ini seluruh kader-kader HMI mencoba untuk mendiagnosa melakukan refleksi dan evaluasi terhadap perjalanan HMI. Bahkan dirasakan kader-kader perlu melakukan otokritik terhadap dirinya (baca:HMI) agar HMI bisa terus survive dalam kondisi kontemporernya.

Diagnosa Kondisi HMI hari ini
Sebenarnya Prof. Agussalim Sitompul yang juga merupakan pakar sejarah HMI telah mendiagnosa kemunduran HMI secara komprehensif dalam bukunya 44 Indikator kemunduran HMI. Tulisan ini hanya ingin sedikit memepertegas bahawa sebenarnya sebagai organisasi HMI tidak nilai.Siapa saja boleh memberikan penilaian terhadap eksistensi organisais ini. Terlebih bagi mereka yang terjun langsung menggumilinya.
Keberadaan HMI sebagai organisasi kemahasiswaan sebagai satu stuktur dalam kehidupan sosial sudah sejak lama disinyalir mengalami kelesuan bahkan kemunduran. Hal tersebut adalah suatu fenomena sosial yang tidak lepas dari pengaruh lingkungan global sebagai bentuk interaksi sosial. Kehidupan sosial masyarakat selalu mengalami progres yang begitu luar biasa. HMI sebagai bagian dari sistem pranata sosial tersebut sepertinya kurang dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang terjadi. Kader-kader HMI sepertinya gagap dengan kemajuan dan perkembangan zaman yang ada. Persoalan global, kemajuan teknologi informasi penguasaan bahasa asing kurang mendapat tempat dihati pegiat organisasi ini. Padahal hal tersebut yang menjadi perhatian dunia belakangan ini.
Salah satu hal penting yang mulai memudar pada HMI hari ini juga adalah semakin berkurangnya komitmen keislaman dan keumatan kader-kader HMI. Terutama dalam merespon permasalahan keumatan. keberpihakan HMI pada persolana keumatan terutama umat Islam dirasa semakin tak nyata. HMI seperti kehilangan jatidiri keislamannya. tak jarang sebagian masyarakat Indonesia membaut definisi I dalam HMI dengan Indonesia.

Suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri lagi saat ini adalah persoalan perkaderan. HMI tidak lagi dapat mengakar di kampus bahkan lebih ekstrim tidak diminati oleh sebagian mahasiswa. HMI dihadapkan pada kondisi serba ketidak jelasan terlebih bila berbicara persoalan kampus dimana seharusnya HMI berada. Kita (HMI) akan berhadapan dengan perubahan yang drastis dan radikal pada wajah kampus. Saat ini kampus dihiasi dengan wajah-wajah pragmatis dan hedonis. Dan sistem perkuliahanpun semakin tidak ramah dengan aktifitas yang dilakukan oleh HMI maupun organisasi kemahasiswaan lain.
HMI belum punya treatment yang jelas untuk dapat merubah bahkan lebih sederhananya menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Kita (HMI) terkesan kebingungan menempatkan diri secara tepat dalam perkembangan realitas kehidupan yang semakin kompleks. Kita masih berkutat pada pola-pola lama dan kering inovasi. ada sebagian kader yang survive di kampus itu hanya suatu kebetulan belaka.
Kondisi seperti ini memang tidak hanya dirasakan oleh HMI sebagai organisasi kemahasiswaan, tapi seluruh organisasi ekstra dan intra yang ada di lingkungan kampus. Namun kurangnya minat mahasiswa untuk beraktifitas organisasi bukan menjadi apology bagi HMI karena bagi HMI Kampus merupakan centra paling vital. Hal tersebut mengingat HMI merupakan organisasi kader bagi mahasiswa-mahasiswa islam yang ada di universitas maupun perguruan tinggi yang ada. Kader bagi HMI baik secara kualitas dan kuantitas merupakan harga mati yang tak dapat ditawar-tawar lagi.
Belum lagi kita selesai membahas persoalan minimnya tingkat rekrutmen perkaderan di kampus kita dihadapkan kembali pada persoalan berkurangnya tadisi intelektual HMI. Ini merupakan suatu kenyataan yang sangat memperihatinkan. Padahal jika kita beromantisme sebentar dengan masa lalu, HMI pada dekade tahun 1970-an banyak melahirkan kader-kader yang sangat prestisius dalam bidang intelektual sebut saja Nurcholis Madjid, Ridwan Saidi, M. Dahlan Ranuwiharjo, Dawam Raharjo yang mampu melahirkan pemikirian-pemikiran mumpuni yang masih up to date hingga saat ini.

Peningkatan kapasitas intelektual yang semestinya didukung oleh tradisi RWD (reading, writing and discusion) semakin jauh dari wajah HMI. Karena berkurangnya tradisi-tradisi tersebut mengakibatkan kebanyakan kader HMI kering wacana tidak leading dalam ide. Forum-forum diskusi / forum ilmiah jarang di hadiri oleh kader, tulisan-tulisan yang dimuat dimediapun sangat minim dari kader-kader HMI. kini wjah HMI berganti dengan wajah mereka yang senang dengan hura-hura dan kesenangan sesaat semata.

Berkurangnya perhatian HMI pada peningkatan kapasitas intelektual disebabkan juga karena para praktisi HMI cenderung politic orientied. Kader-kader HMI lebih senang berbicara bagaimana menguasai struktur pemerintahan mahasiswa ketimbang berbicara bagaimana mendobrak kebekuan sistem perkuliahan di kampus. Para senior asyik mempresure juniornya untuk merebut kekeuasaan di berbagai lini bukan mendorong para juniornya untuk berkarya dan berprestasi.

persolana tersebut diatas merupakan sebagian kecil dari persoalan yang selalu dihadapi oleh HMI. mengapa demikian, karena penulis menemukan bahwasanya persoalan yang terjadi dari masa-kemasa di HMI tak jauh dari persoalan diatas.
Kembali Pada Muslim-Intelektual-Profesional
Agar HMI tidak semakin tergerus dan terlindas oleh perkembangan zaman maka perlu ada trobosan baru yang dilakukan oleh HMI dlakukan secara simultan, berkesinambungan dan didukung oleh seluruh elemen yang ada di HMI baik itu tingkat PB, Badko, Cabang, Komisariat maupun lembaga pengembangan profesi yang ada di lingkungan HMI.
Sebenarnya kalau kita (HMI) mau jujur, benar-benar mendalami dan berkomitemen melakukannya semua treatmen untuk memperbaiki HMI telah tergambar jelas di lima kualitas insan cita HMI. Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI di dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan.
Lebih ringkasnya termuat dalam slogan HMI, Muslim-Intelektual-Profesional. Selogan itu telah menjadi spirit of life nya kader-kader HMI. Namun selogan itu tentunya bukan hanya sebagai pembakar semangat bagi kader-kader HMI setelahnya tak berguna apa-apa. Kader HMI harus mampu meterjemahkan slogan tersebut dalam kehidupan nyatanya.
Muslim, sebagai organisasi mahasiswa yang bernafaskan islam seharusnya Islam menjadi jiwa dan memberi pedoman pola fikir dan pola lakunya para kadernya. Sebagai seorang muslim sejati ajaran Islam harus membentuk “unity personality” dalam diri setiap kader. Kualitas ini harus terintegrasikan dengan baik untuk dapat menajawab masalah bangsa dan perjuangan umat islam Indonesia dewasa ini.
Intelektual, Intelektual dicerminkan dari berpendidikan Tinggi, berpengetahuan luas, berfikir rasional, obyektif, dan kritis. sejak puluhan tahun silam HMI terkenal dengan organisasi intelektual dimana kader-kader yang ada didalamnya mempunyai kapasitas intelektual yang sangat tinggi, kaya akan konsep, terdepan dalam ide dan gagasan Untuk itu kader-kader HMI sekarang harus tetap mempertahankannya. Penciptaan kondisi iklim intelektual dan akademis seperti menggiatkan kembali budaya diskusi, menulis dan membaca perlu dilakukan di lingkungan HMI.
Profesional, dizaman yang semakin maju ini menuntut semua serba profesioanal. Keprofesionalan yang dimaksud adalah kader HMI sanggup berdiri diatas ilmu pengetahuan sesuai dengan ilmu pilihannya, baik secara teoritis maupun tekhnis dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan yang ada.
Ditengah tuntutan dan tantangan yang dihadapi HMI, memang diharapkan dapat menempatkan diri secara tepat dan dapat berperan secara optimal sebagai organisasi kemahasiswaan, organisasi kader dan perjuangan. Ketiga konsep tersebut diatas hanya merupakan dasar atau landasan yang harus menjadi spirit of life HMI. Untuk metode aplikasi dan praktisnya tergantung dari tingkat kreatifitas para fungsionaris HMI baik tingkat PB, Badko, Cabang maupun Komisariat dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing daerah baik cabang ataupun komisariat. Ibarat barang dagangan HMI harus mampu merubah wajahnya agar menjadi marketable dengan sistem marketing yang baik dan visioner serta dengan marketer-marketer yang handal.
Masih banyak yang perlu dilakukan oleh HMI terutama menyangkut persoalan eksistensinya. tulisan ini memang tak cukup banyak memberikan kontribusi bagi perbaikan HMI, tapi setidaknya mampu memberikan ruang bagi HMI terutama kader-kadernya untuk sejenak berfikir dan kemudian bertindak.
Di hari jadi HMI ke-61 yang tepat jatuh pada 5 Februari 2008 ini harus jadi momentum untuk HMI agar tidak terlena dengan euforia kebesaran dan kesuksesan dimasa lalu. Harus ada langkah kongkrit merealisasikannya yang merupakan tanggung jawab segenap keluarga besar HMI. Selamat milad HMI ke-61, Go Ahead, Yakin Usaha Sampai!

Sejarah Pendidikan Jurnalistik



Muh. Ikhsanul Yakin
Direktur LAPMI (lembaga pers mahasiswa islam) HMI MPO cabang Mataram

          Pendidikan jurnalistik dewasa ini sangat banyak ditawarkan di perguruan-perguruan tinggi, dan peminatnya pun cukup banyak pula. Di antara para wartawan yang kita kenal di Indonesia, ada yang pernah mengenyam pendidikan formal ini, namun tak sedikit pula yang tidak pernah dirasakannya sama sekali. Walaupun tidak melalui pendidikan formal, namun seorang wartawan haruslah mengetahui fungsi utama tugasnya sebagai wartawan, yaitu apa yang secara universal dikenal: (1) menyajikan informasi; (2) memberikan pendidikan; (3) memberikan hiburan. Untuk bisa menjalankan fungsinya ini, seorang wartawan dituntut untuk dapat memenuhi persyaratan tertentu, seorang wartawan dituntut untuk dapat memenuhi persyaratan tertentu, yaitu pertama: memiliki kecerdasan; kedua: senantiasa bersikap waspada; ketiga: memiliki rasa ingin tahu yang tak habis-habisnya; keempat peduli terhadap masyarakat; kelima: akal yang panjang; keenam: memiliki kepekaan terhadap ketidakadilan; dan ketujuh: berani untuk berbeda pendapat dengan pihak yang berkuasa.
          Di samping itu tentu saja seorang wartawan harus dapat mengantisipasi kemungkinan risiko yang harus ditanggung dalam melaksanakan kewajibannya.

Kerja Rutin Wartawan dan Kehidupan di dalam News Room
Dalam pelaksanaan tugas jurnalistik di sebuah penerbitan ataupun sebuah stasiun radio/televisi, sebagaimana halnya sebuah institusi, terdapat pembagian tugas yang jelas, demi penjaga kelancaran kerja sehari-hari. Selain itu setiap insan yang bekerja sebagai seorang wartawan dan menjadi anggota sebuah organisasi yang secara resmi diakui eksistensinya, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat luas, hendaknya menaati kode etik yang telah diakui dan diterima oleh organisasi tersebut.

Pengertian Berita
Pada dasarnya berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang dianggap penting dan menarik. bagi khalayak. Dari berbagai macam batasan yang diberikan orang tentang berita, pada prinsipnya ada unsur penting yang harus diperhatikan yaitu unsur-unsur laporan, kejadian/peristiwa/pendapat yang menarik dan penting, serta disajikan secepat mungkin (terikat oleh waktu). Berita tersebut memiliki beberapa kriteria, antara lain harus akurat, lengkap, objektif, seimbang, jelas dan ringkas.

Berbagai Jenis Berita
Ditinjau dari penyajiannya, berita terdiri dari straight news dan features. Straight news dari soft news dan hard news. Features terdiri dari beberapa macam, mulai dari bright sampai enterprise story. Dalam media cetak, selain berita juga terdapat berbagai tulisan seperti tajuk rencana, analisis berita, komentar berita, aritkel opini, resensi, pojok dan kolom.

Jenis Tulisan dalam Media Cetak
Jenis tulisan yang biasa muncul dimedia cetak adalah: Features (Karangan Khas), Editorial (Tajuk Rencana), kolom, News Commentary (Komentar Berita), News Analysis (Analisis Berita), Artikel Opini, dan Review/Resensi/Kritik. Ada 2 teknik menulis resensi/revlew/kritik, yaitu secara impresif dan autoritatif. Kedua jenis metode ini nampaknya terpisah, tetapi dalam kenyataannya, wartawan bidang seni terkadang menggabungkan kedua metode ini.

Pengertian Sumber Berita
Dalam menjalankan tugasnya, seorang wartawan/jurnalis pasti akan berhubungan dengan sumber berita. Sumber berita tidak hanya manusia tetapi juga peristiwa. Sumber berita merupakan awal dari proses terciptanya berita. Dalam proses inilah diperlukan kemampuan wartawan dalam mencari dan mengolah sumber berita sehingga dapat tercipta sebuah berita yang baik dan benar serta layak ditampilkan.

Metode Perolehan Berita
Terdapat beberapa metode untuk memperoleh berita yang terdiri dari wawancara, observasi, riset kepustakaan, press release/press conference dan statement of informan. Sebagian besar metode perolehan berita adalah melalui wawancara. Tetapi dalam perkembangan jurnalistik mutakhir, angka dan data dari kepustakaan juga ambil peranan penting. Observasi adalah kegiatan mental yang subjektif dari wartawan sebagai hasil pengolahan stimuli di sekitarnya dan observasi ini digunakan untuk “mempermudah laporan”. Press Conference, penting terutama untuk memperoleh background information untuk hal-hal yang masih sangat baru. Sedangkan statement of information bukan digunakan sebagai narasumber, tetapi metode yang artinya harus dilacak lagi kebenaran dan kegunaannya bagi masyarakat.

Melindungi Sumber Berita
Dalam membina hubungan dengan narasumber, seorang wartawan harus memperhatikan beberapa etika. Beritahukan tujuan kita kepada narasumber. Lindungilah kredibilitas dan reputasi sumber berita, hargailah hak-hak narasumber, dan jangan sekali-sekali mengharap narasumber “tergelincir” dalam pernyataannya.

Jurnalisme
Jurnalisme adalah bidang disiplin dalam mengumpulkan, memastikan, melaporkan, dan menganalisis informasi yang dikumpulkan mengenai kejadian sekarang, termasuk tren, masalah, dan tokoh. Orang yang mempraktekkan kegiatan jurnalistik disebut jurnalis atau wartawan. Di Indonesia, istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi. Jurnalisme dapat dikatakan "coretan pertama dalam sejarah". Meskipun berita seringkali ditulis dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya diedit sebelum diterbitkan. Jurnalis seringkali berinteraksi dengan sumber yang kadangkala melibatkan konfidensialitas. Banyak pemerintahan Barat menjamin kebebasan dalam pers. Aktivitas utama dalam jurnalisme adalah pelaporan kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam bahasa Inggris dikenal dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari kejadian atau trend. Jurnalisme meliputi beberapa media: koran, televisi, radio, majalah dan internet sebagai pendatang baru.

Sejarah Jurnalisme Indonesia

Muh.Ikhsanul Yakin
LAPMI (Lembaga Pers Mahasiswa Islam cabang mataram)

          Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timur, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit. Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.
          Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi jurnalisme. Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi. Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia muncul dengan teknologi layar hitam putih. Masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan media massa. Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh kentara dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hal inilah yang kemudian memunculkan Aliansi Jurnalis Indepen yang mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih, Jawa Barat. Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara. Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi. Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Penyiaran dan Kode Etik Jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers.

Senin, 27 Juni 2011

Sekilas Profil Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima

Mataram, 27 Juni 2011
Ditulis oleh: Muh Ikhsanul Yakin (Can Al-Jabar)

Kecamatan Laggudu adalah salah satu kecamatan yang ada di bagian selatan kabupaten bima NTB.Kecamatan langgudu adalah wujud rekonsolidasi dari beberapa desa mulai dari ujung timur (desa nggira) sampai di ujung barat desa laju dan dari ujung utara (desa kalodu)sampai di ujung selatan desa pusu. Kecamatan langgudu mempunyai kharismatik yang tentu berbeda dengan kecamatan-kecamatan yang lain yang ada di kabupaten bima, mulai dari kekayaan alam, panorama, pendidikan, SDA, kesehatan sampai hal-hal yang menyangkut kehidupan sosial masyarakatnya. Akan tetapi dengan begitu banyak keunggulan-keunggulan yang di milikinya "langgudu" sengaja diracik untuk menjadi lahan keuntungan para borjuasi daerah bahkan sampai kapitalis internasional melirik Langgudu untuk di eksploitasi dan menjadikannya sebagai lahan untuk aktivitas pertambangan.Berangkat dari hal tersebut Investasi besar-besaran para pe modal asing telah menjadikan target ekspansi berikutnya untuk mengakumulasi harta jarahan di kecamatan langgudu sementara rakyat yang sejatinya pemilik syah negeri ini tidak pernah mendapatkan hasilnya, kalaupun ada itu hanya masuk dalam kantong pribadi para elit-elit borjuasi daerah.

Suatu bentuk penghisapan bahkan penjajahan yang sengaja di biarkan oleh para elit-elit birokrat yang anti terhadap rakyat. Sumber Daya Alam langgudu begitu berlimpah ruah mulai dari hutan, laut dll begitu menjanjikan manakala di kelola dengan benar dan di peruntukkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat langgudu. Akan tetapi PEMDA setempat mengeluarkan Surat Keputusan nomor 188.45/357/004/2010 tertanggal 28 april 2010 tentang persetujuan penyesuaian ijin usaha pertambangan eksplorasi kepada PT Sumber Mineral Nusantara dengan luas 24.980 ha. yang menjadi pertanyaannya apakah massa rakyat rela memeberikan lahannya yang nota bene sebagai sumber kehidupannya? walaupun SK tersebut sudah di keluarkan gelora perlawanan massa rakyat akan tidak terhenti manakala sebuah kebijakan tidak populis di kacamata rakyat.perampasan secara paksapun terjadi yang endingnya berakibat pada meletusnya konflik. Perampasan Lahan rakyat telah terjadi di beberapa daerah di indonesia dengan dalih untuk kepentingan umum hanyalah kedok demi lapangnya aktivitas para pemodal borjuasi. Lahan tersebut akan di sengketakan dan rawan lahirnya konflik aparat dengan massa rakyat. Akhir tahun 2011 inidi Indonesia setidak-tidaknya telah terjadi 103 kasus kekerasan aparat Negara terhadap rakyat atas dasar konflik agrarian.Konflik selanjutnya hanya menempatkan rakyat sebagai korban, tidak hanya kehormatan dan kemartabatan yang di injak-injak nyawapun melayang akibat tindakan brutal para penjaga modal kapitalisme.

Kaum Kapitalis menjelma menjadi sebuah kekuatan bayangan, yang jauh lebih kuat dan besar dari hanya sekedar kekuasaan negara.Kekuasaan golongan ini tidak dibatasi wilayah teritorial, kekuasaanmereka tidak bersandar pada satu hukum negara, mereka berkuasahampir di seantero dunia. “Satu Dunia”, kilah mereka dalam berbagaislogan yang disamarkan, setiap teritorial negara adalah potensi, setiaphukum suatu negara adalah “manual book ”, dalam mengeksploitasi sumber daya kekayaannya. Indonesia di bawah kepemimpinan rezim SBY-Budiono telah memposisikan Negara ini sebagai lahan akumulasi pundi-pundi kekayaan pemodal internasional yang berwatak eksploitatif dan menjadikan Negara dunia ke tiga sebagai penyedia bahan mentah yang bersumber dari kekayaan alam dan tenaga kerja murah yang siap di pekerjakan sebagai buruh demi memperkaya Tuannya pemilik modal (kapitalisme).
Itulah sekilas profil kecamatan Langgudu yang di prediksikan untuk beberapa tahun kedepannya akan menjelma menjadi sesosok wilayah yang akan di eksploitasi habis-habisan dengan kegiatan pertambangan dan kuasai oleh sistem "Liberal neoliberalisme" dengan di bangunnya pelabuhan nusantara lingkar selatan sebagai alat untuk mematikan produk-produk lokal.


Rabu, 22 Juni 2011

Puisi Penyesalan

Air mata yang telah jatuh
Membasahi bumi
Tak akan sanggup menghapus penyesalan
Penyesalan yang kini ada
Jadi tak berarti
Karna waktu yang bengis terus pergi
Menangislah jika harus menangis
Karena kita semua manusia
Manusia bisa terluka, manusia bisa menangis
Dan manusia pun bisa mengambil hikmah
Di balik segala duka tersimpan hikmah
Yang bisa kita petik pelajaran
Di balik segala suka tersimpan hikmah
Yang mungkin bisa jadi cobaan

Selasa, 14 Juni 2011

HIMNE HMI

Hymne HMI

Bersyukur dan ikhlas
Himpunan mahasiswa islam
Yakin usaha sampai
Untuk kemajuan
Hidayah dan taufik
Bahagia HMI

Berdoa dan ikrar
Menjunjung tinggi syiar islam
Turut qur’an dan hadits
Jalan keselamatan
Ya Allah berkati
Bahagia HMI

Mars Hijau Hitam HMI MPO

Mars Hijau Hitam HMI MPO



Bulan sabit kejayaan
Bintang lima kemenangan
Angka satu ketauhidan
Jantung pusat kehidupan


Panji Kemanusiaan t’lah dikibarkan
Pena kebenaran t’lah ditorehkan
Perisai keadilan t’lah ditegakkan
Himpunan Mahasiswa Islam

Hijau keteguhan iman
Hitam kedalaman ilmu
Putih ketulusan niat
Menuju ridho Ilahi

Panji Kemanusiaan t’lah dikibarkan
Pena kebenaran t’lah ditorehkan
Perisai keadilan t’lah ditegakkan
Himpunan Mahasiswa Islam

iman perinsip abadi
ilmu bekal yang hakiki
amal kendaraan diri
menuju ridho ilahi

Panji Kemanusiaan t’lah dikibarkan
Pena kebenaran t’lah ditorehkan
Perisai keadilan t’lah ditegakkan
Himpunan Mahasiswa Islam 3x

Sabtu, 11 Juni 2011

Agitasi dan Propaganda

Pengantar Agitasi dan Propaganda

I. Pengertian Dasar
          Sebagai seorang Aktivis Gerakan kita sering mendengar kata-kata agitasi atau propaganda. Apakah maksud dari kedua kata tersebut ? Untuk apa kita mengetahui dan mempelajarinya ? Agitasi dalam perspektif gerakan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan pembongkaran atau pemblejetan permasalahan yang dialami oleh rakyat yang seringkali diselubungi oleh pihak yang berkuasa. Menurut kamus Oxford, mengagitasi berarti “membangkitkan perhatian (to excite) atau mendorong (stir it up)”. Jadi Agitasi bertujuan untuk mendorong kesadaran seseorang atau kelompok tentang suatu permasalahan. Kata Propaganda berasal dari bahasa latin propagare, artinya cara tukang kebun menyemaikan tunas suatu tanaman kesebuah lahan untuk memproduksi tanaman baru yang kelak akan tumbuh sendiri. Jadi propaganda dapat didefiniskan sebagai “sebuah usaha yang terencana/tersistimatis untuk penyebarluasan suatu keyakinan atau doktrin.” Propaganda bersifat arahan atau solusi, ia biasanya mengandung 2 (dua) hal, pertama: penyebab pokok permasalahan-permasalahan yang terjadi dimasyarakat, kedua: bagaimana permasalahan harusnya diselesaikan. Dalam bergerak menuju suatu perubahan yang dicita-citakan organisasi gerakan memerlukan dukungan seluas-luasnya dari mayoritas rakyat, ini menjadikan Agitasi dan Propaganda alat yang sangat penting (kalau bukan yang terpenting) dari organisasi itu sendiri. Agitasi saja tanpa suatu arahan Propaganda hanya akan melahirkan anarkisme. Jadi sangat penting bagi kita untuk dapat merumuskan arahan tersebut.

II. Prinsip-prinsip Agitasi dan Propaganda yang Revolusioner
           Selain daripada efek positif maka Agitasi dan Propaganda dapat pula bersifat negatif bagi rakyat. Kita tahu dalam jaman Orde Baru semua rakyat dicekam rasa ketakutan, missal diwaktu Pemilu ada seseorang yang tidak ikut mencoblos (Golput) biasanya akan dituduh PKI, bukan Manusia Indonesia Seutuhnya, dll, atau distorsi yang terjadi bila kita melihat sebotol minuman mineral (VIT, ADES, dll) kita menyebutnya AQUA. Bagaimana kita menghindari hal ini ? Sehingga Agitasi-Propaganda kita tidak membawa efek negatif seperti yang sudah disebutkan diatas. Sebagai sebuah organisasi Gerakan Revolusioner, maka harus dipertahankan dasar kenapa kita bergerak. Agitasi-Propaganda kita haruslah Revolusioner pula artinya perubahan yang terus-menerus kearah kemajuan bukan kemunduran, Agitasi-Propaganda kita tidak bersifat pembodohan tetapi ia mencerdaskan, menerangi, mengobori mata dan hati Rakyat !
Maka itu haruslah kita jaga prinsip-prinsip dibawah ini :
• Ilmiah
Agitasi-Propaganda kita hendaknya Objektif, yaitu memaparkan keadaan yang sesungguhnya benar-benar terjadi, berdasarkan bukti dan fakta yang nyata, bukan yang dibuat-buat atau dikarang.
• Berpihak kepada Rakyat
Berpihak disini artinya bukan secara membabi-buta, tetapi sudut memandang kita terhadap permasalahan haruslah dari sudut pandang RAKYAT, karena kita ingin menyelesaikan permasalahan yang selalu membuat rakyat itu tertindas, vox Populi, vox Dei (suara Rakyat adalah suara Tuhan)
• Intens / Laten
Dalam berpropaganda dan beragitasi hendaknya kita tidak mengharapkan hasil yang cepat saja, karena intensitas dalam hal ini adalah mutlak diperlukan, kesabaran dan keuletan kita dalam Agitasi-Propaganda akan mendapatkan hasil yang maksimum.
• Tersistimatis dan Terukur
Agitasi-Propaganda yang tersistimatis artinya kita harus melakukannya sesuai material yang ada, misalnya kita mau bilang kepada pak Tani bahwa harga pupuk naik lantaran Globalisasi, tak mungkin kita langsung dengan gamblangnya bicara tentang Globalisasi secara panjang-lebar dengan pak Tani tadi, untuk itu diperlukan langkah-langkah yang bertahap dalam menjelaskan hal tersebut sehingga pak Tani mengerti. Terukur artinya, hasil-hasil yang telah dicapai dalam tiap tahapannya harus dapat di evaluasi sehingga dapat diambil keputusan untuk dinaikkan tingkatannya atau dipertahankan atau bahkan diturunkan, hal ini membutuhkan syrat bahwa kita harus benar-benar terintegrasi dan mengakar dikalangan massa.

III. Bentuk-bentuk Agitasi-Propaganda
          Bentuk dari Agitasi-Propaganda dapat kita bagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Tulisan
          Kelebihan dari Agitasi-Propaganda yang berbentuk tulisan adalah kita dapat menyampaikannya secara lebih detil, kelemahannya adalah masih banyak orang di Indonesia yang “ogah” membaca sebuah tulisan yang panjang apalagi ukuran hurufnya (fonts) kecil-kecil. Usahakan dalam menulis kita menentukan sasaran pembacanya, sehingga kita dapat menentukan tata-bahasa yang dipakai, bahasa yang biasa dipakai dikalangan mahasiswa kemungkinan besar tidak dapat dipakai di lingkungan Buruh atau KMK. Teori paling manjur adalah: “kalau anak kecil mengerti apa yang kita mau sampaikan dalam tulisan, maka seorang professorpun pasti juga mengerti”. Agitasi-Propaganda dalam bentuk tulisan yang biasa dipakai adalah: Selebaran, Koran, Buletin, Buku, dll
2. Lisan
       Kelebihan bentuk ini adalah kita dapat langsung terkadang secara interaktif bertatap-muka dengan orang yang mau kita “agit”, untuk berpropaganda harus dilakukan berkali-kali secara intensif, kelemahannya adalah tergantung kemampuana seseorang dalam merangkai kata-kata yang tepat dan dapat ditangkap. Agitasi-Propaganda dalam bentuk lisan antara lain: Orasi, Pidato, siaran Radio, diskusi, obrolan person to person, dll
3. Visual
          Dalam era Teknologi informasi yang menggila pada saat ini maka bentuk audio-visual (TV) mengambil peranan yang sangat besar dalam Agitasi-Propaganda, kelemahannya untuk media TV agar dapat ditangkap harus dilakukan dengan intesitas yang sangat tinggi, butuh kerja otak yang lebih kalau tanpa bantuan audio (suara), bentuknya baiasanya berupa: lukisan, hapenning art, Graffiti, dll

Politik Mahasiswa vs Yang Repot Di Kampusku

Politik Mahasiswa vs Yang Repot Di Kampusku IKIP Mataram
Oleh : Muh.Ikhsanul Yakin

Pesta demokrasi di kampus IKIP mataram yang di adakan setiap tahun sekali merupakan pesta mahasiswa secara resmi yang sangat kompleks yang di adakan oleh BEM/DPM kampus. Ini merupakan pesta penentuan sikap untuk memilih pemimpin yang progresif yang tau cara me menej arah kebijakan birokrasi terhadap kepentinga mahasiswa. Tentu keberadaan mereka di kursi yang telah tersediakan merupan representasi dari suara mahasiswa untuk di sampaikan kepada birokrasi.
Pesta demokrasi kampus ikip biasanya terjadi persaingan yang sangat ketat baik antar OKP, baik yang primordial, maupun yang skala nasional menunjukan giginya masing-masing kemudian di taburi dengan propaganda yang setinggi langit. Yang seakan menjanjikan kampus ke awan surga.
Penulis tidak mensesalkan akan hal itu, akan tetapi paradigma politik internal kampus masih bersikap primordialisme, yang ending akhirnya melahirkan satu diskriminasi plitik yang tidak etis dalm kalangan mahasiswa. Seharusnya ii perlu di bumi hanguskan kalau menurut penulis. Karena. Akan melahirkan satu kontradiktif yang sangat panas. Di anataranya adalah politik pengklaiman yang sangat kental yang seakan akan hanya ada satu suku yang layak menjadi penguasa atau presma.
Seharusnya menjadi pemimpin itu untuk kampus ikip itu adalah orang-orang yang berani menyatakan sikap untuk kepentingan rakyat kampus/mahasiswa. Sebab sejarah telah mencatat terkait dengan dinamika kampus ikip, itu belum ada satupun pemimpin yang memberanikan diri menyatakan sikap. Sebab, tolak ukur kriteria pemimpin untuk konteks ikip itu sejauh mana dia pandai mencarikan solusi terkait dengan sebuah persoalan. Misalnya ketika SPP melambung tinggi, kemudian fasilitas yang tidak memadai, pelayanan birokrasi yang tidak efektif dlln. Tapi kalau seandainya persoalan ini di jadikan sebagai bahan wacana dan retorika belaka, tidak tutup kemungkinan finalnya akan di jadikan referensi politik untuk berkonspirasi negatif atau kepentingan pribadi. Alasannya jelas, jika saja presma menekan aka kepentingan mahasiswa maka dia tidak mendapatka bagian misalnya, di s2 kan oleh kampus, dan begitu pun sebaliknya. Jika presma pandai memainkan peta politik yang dimana birokrasi berada dalam satu posisi yang tidak merugikan maka surga untuk masa depan presma.(bac.ikip politik)
Selama ini mahasiswa di jebak dalam persoalan kegiatatan yang di canangkan oleh BEM/DPM yang hanya saja di nikmati oleh segelintir kelompok tertentu. Seharusnhya tolak ukur BEM/DPM adalah sejau dia melawan segala kebijakan kampus yang di nilai kurang menguntungkan masa depan mahasiswa, mengingat mahasiswa ikip berlatar belakangkan rakyat kelas bawah dan menengah, pendapatan ortunya cukup, bahkan di bawah standar. Indikatornya adalah keterlambatan mahasiswa membayar SPP dan biaya-biaya lainnya.
Lalu, memungkinkah kita bertanya kepada ketua BEM/DPM yang setengah hati itu !
Saya rasa wajar sebagi hak seorang mahasiswa yang mempertanyakan persoalan itu. Tapi, tidak tutup kemungkinan jawaban itu akan di ekspor secara detail. Kecuali informasi itu di sebarkan hanya getahnya saja, dan itupun ada konspirasi yang memadai menyangkut masa depan imeg kampus yang harus di jaga oleh orang-orang yang berkepentingan. Jadi mereka tidak sembarang menyebarkan isu akan tetapi isu itu di poles sedemikian rupa oleh kelompok tertentu. Setingan-setingan yang memadai akan persoalan itiu tergantung dari pada tim yang telah di bentuk oleh kampus yang di percayakan untuk memainkan isu-isu itu di tengah-tengah mahasiswa.
Jadi tidak heran persoalan kampus ikip mataram dalam konteks SPP yang melambung tinggi di respon pada akhir tahun oleh BEM/DPM institut. Seharusnya awalnya ada kesepakatan tertulis oleh presma terhadap birokrasi kampus, khususnya terkait masalah SPP untuk tidak di naikan lagi pada tahun berikutnya. Kalau saja sikap embel-embel semacam itu yang di tampilkan oleh aktifis oportunis, jadi wajar seluruh mahasiswa selama ini tidak mau tau dengan kondisi kampus yang ada, mengingat seluruh aktifis kampus terjadi sikat-siku dengan birokrasi.
Anggaran yang cair pada tingkat BEM/DPM institut pertahunnya adalah ratusan juta rupiah. Jadi ironisnya lagi anggaran itu kadangkala di gunakan untuk kepentingan pribadi, kelompok dan jalan-jalan. Anggaran itu tidak sedikit, kalu saja uang itu di gunakan untuk membeli perlengkapan perpustakaan, betapa sejahteranya mahasiswa tidak kiri kanan dan kwalahan mencari tugas. Setiap yang di butuhkan selalu ada di perpustakaan. Bukan mencari di luar kampus yang pada akhirnya akibat kesibukan mahasiswa di luar terjadi kecelakaan karena tabrak menabrak dengan transportasi, badan tidak sehat karena ke capean mencari tugas.
Jadi, tidak heran mahasiswa setiap di tanya Oleh dosennya, kenapa anda tidak masuk ? hampir 70% beralasan kurang enak badan alias sakit. Jadi, dosen yang tidak mau tau akan hal yang subtansial yang tidak masuk dalam kategori logika mereka, tetap akan bersih keras memberinya sanksi yang tidak rasional.
Maka dari dengan adanya kondisi kampus yang tidak sehat seperti ini perlu ada sebuah pertimbangan rasional yang murni, memilih pemipimpin yang militan paham akan kondisi rakyat kampus. Yang tau latar belakan

Pernyataan Sikap Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) Penindasan di kab.Bima NTB

GERAKAN BERSAMA PEMUDA DAN MAHASISWA BIMA(GEBPMABI), LMND,HIMA-MPD,FMPS

Indonesia merupakan Negara yang kaya Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah berupa tanah, laut, hutan dan hasil bumi pada umumnya,bahkan Mancanegarapun sudah mengakui kekayaan sumber daya alam Indonesia, tapi sungguh ironis kemudian kekayaan tersebut di jadikan lahan bisnis oleh orang-orang Borjuis, Kapitalisme, Neoliberalisme dan orang-orang bermodal pada umumnya yang haus akan finansial.
Provinsi NTB pun tidak terlepas dari daerah eksploitasi, perampasan lahan,pemerkosaan lahan milik rakyat kecil yaitu kaum Buruh,Tani, Nelayan, dan rakyat proletar pada umumnya,contoh kongkritnya di Kabupaten Bima yaitu Illegal Loging Kec. Tambora, pasir besi Kec. Wera, Lam-Lam Kec. Madapangga, Batu mangan Kec. Langgudu dan kemudian perampasan tanah di Kec.Woha tepatnya jalan baru Talabiu-Dore Bima pada umumnya yang masih meraja lela sampai hari ini, itu semua akibat dari ulah Birokrasi yang ada di Kabupaten Bima yang haus akan finansial.
Kini daerah Kabupaten Bima yang kita cintai hari ini berada dalam keterpurukan yang sangat mendasar akibat eksploitasi yang di lakukan oleh Birokrasi Kabupaten Bima yang tidak bertanggung jawab sama sekali.
Maka kami dari GEPBMABI,LMND,HIMMA-MPD, dan FMPS menyatakann sikap:
1. Cabut semua ijin penambangan dan penebangan hutan yang ada di Kabupaten Bima.
2. Usung tuntas kasus Ilegal Loging yang ada di Kecamatan Tambora
3. Perjelas Sertifikasi tanah yang di pakai dalam pembangunan jalan Talabiu-Dore
4. Netralitas PNS dalam penyikapi demokratisasi Pilkada 2010-2015.
Hidup rakyat….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Bima,17 Maret 2010

Mengetahui,
GEBPMABI, LMND,HIMMA-MPD dan FMPS


KORLAP KORDUM
-Ilham Samili Jego LMND
-Ikhsan KRB

Pernyataan Sikap Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) Tolak kenaikan tarif RSUP NTB

GERAKAN BERSAMA PEMUDA DAN MAHASISWA BIMA
(GEBPMABI)

Sudah satu tahun berjalan kepemimpinan TGH. M. Jainul Majdi dan pasanagannya Badrul Munir memimpin Daerah Bumi Gora ini, terlepas dari itu visi dan misinya sangat jelas pada saat mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB akan memprioritaskan mulai dari pendididkan gratis sampai kesehatan gratis namun sungguh ironis kemudian apa yang menjadi visi dan misinya hanyalah iming-iming belaka dan bahkan tidak pernah mendukung kesejahteraan rakyat dan justru membawa keterpurukan di berbagai bidang khususnya di sektor kesehatan.
RSUP NTB yang merupakan sebuah pusat pengobatan bagi masyarakat NTB akan tetapi pihak RSUP masih saja merencanakan kenaikan tarif yaitu untuk tarif kelas III naik 200% dari RP 15 ribu menjadi 45 ribu per hari kenaikkan tarif pelayanan ini juga berlaku bagi semua kamar lain dengan kenaikkan rata-rata 30-60 %.ini menunjukkan ketidakberpihakan pemerintah kepada masyarakat khususnya masyarakat miskin karena memang RSUP adalah pengobatan yang berplat merah miliknya semua rakyat bumi gora, oleh karena itu kami dari Gerakan Bersama Pemuda dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) menyatakan sikap :

1. Menolak kenaikan tariff di RSUP NTB
2. Tingkatakan mutu pelayanan pada pasienh khususnya kalangan menengah kebawah
3. Tingkatkan fasilitas dari pada RUSP NTB dan jangan ada diskriminasi antara pasien
4. Tingkatkan kenyamanan dan ketertiban RSUP NTB.
5. Seret kaum-kaum kapitalis yang berada dalam RSUP NTB yang akan haus finansial

Mataram, 3 Februari 2010

Mengetahui,

KORLAP KORDUM



MUH.IKHSANUL YAKIN


ILHAM SAMILI

Pernyataan Sikap Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) hentikan sengketa di kab.Bima

Gerakan Bersama Pemuda dan Mahasiswa Bima
(GEBPMABI)
Pasca demokrasi PEMILUKADA di Kabupaten Bima semakin tidak terkendalikan oleh berbagai macam kepentingan politik diantaranya saling menghantam antara pendukung Zainul Arifin selaku calon Bupati Bima kemarin dan Fery Zulkarnain,ST selaku bupati bima yang sudah terpilih, di antara kedua belah pihak itu saling mengklaim, Pemerintah tidak lagi mengurus rakyatnya, hanya saja rakyat dijadikan lahan komoditi untuk di peralat dan dieksploitasi,misalnya dalam PEMILUKADA kemarin, berbagai macam hal yang dilakukan oleh seorang calon Bupati dan Wakil Bupati tidak mengenal halal dan haram yang penting bisa mendapatkan dan meraih jabatan , dalam hal ini bisa di katakan bahwa harapan dan keinginan demokrasi sejati yang diinginkan oleh Indonesia telah cacat khususnya di kabupaten bima.
Dalam hal ini kami dari gerakan bersama pemuda dan mahasiswa bima mengambil jalan tengah bagaimana untuk menyelesaikan kedua sengketa tersebut, karena kedua sengketa itu akan menimbulkan tumpahan darah bagi rakyaat yang ada di Bima dan inipun kami tidak Pro terhadap siapapun,
oleh karena itu kami dari Gerakan Bersama Pemuda dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) menyatakan sikap:
“Mendesak Bapak Gubernur NTB Untuk Segera menyelesaikan sengketa yang ada di Kabupaten Bima”
Mataram, 14 oktober 2010

Korlap Kordum
Bram Lido Ikhsan

Pernyataan Sikap Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) hentikan pelanggaran HAM

GERAKAN BERSAMA PEMUDA DAN MAHASISWA BIMA

HENTIKAN PELANGGARAN HAM DAN NETRALITAS PNS DALAM MENYONGSONG PEMILUKADA KAB.BIMA 2010/2015
Muh. Ikhsanul Yakin

Negara indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi demokrasi, dan negara yang kaya akan SDA & SDM segala sesuatu yang terkait dengan kesejahteraan rakyat telah diatur dalam UUD 1945 dan UU yang wajib untuk dijalankan dan patut untuk dipertanggung jawabkan oleh segenap rakyat indonesia, kabupaten bima merupakan bagian dari NKRI yang tidak terlepas dari keinginan yang namanya kesejahteraan dan keadilan tapi sungguh ironis kemudian kabupaten bima begitu banyak menyimpan berbagai problema, dan pada hari ini kabupaten bima bisa dikatakan kabupaten yang telah melahirkan kaum – kaum penindas yang sama sekali tidak menunjukan keberpihakanya kepada rakyat, dan yang perlu kita ketahui sebentar lagi kita akan menghadapi momen demokratisasi pilkada 2010 - 2015 kabupaten bima dan rakyatlah yang menentukan nasib bima 5 tahun kedepannya, yang insya allah akan di laksanakan dalam waktu dekat ini, pada momen ini pemerintah kabupaten bima telah membiarkan rakyatnya untuk menciderai demokrasi yang sejati maraknya PNS yang terlibat dalam politik praktis,karena memang dalam UUD telah melarang PNS,TNI,POLRI masuk dalam rana politik praktis, tapi sungguh ironis kemudian mereka telah melegalkan apa yang di larang oleh UU tersebut untuk melanggengkan kekuasaannya, untuk itu kami dari organisasi Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) menyatakan sikap :

1. Hentikan pelanggaran HAM
2. Netralitas PNS dalam menyikapi pilkada Kabupaten Bima 2010-2015



Mataram, 24 April 2010


Mengetahui,




Ikhsan KRB Ilham Samili
Korlap Kordum

AD/ART Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI)

Muh. Ikhsanul Yakin
ANGGARAN DASAR
GERAKAN BERSAMA PEMUDA DAN MAHASISWA BIMA
GEBPMABI

MUQADDIMAH
Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala telah mewahyukan Islam sebagai ajaran yang haq dan sempurna untuk mengatur umat manusia berperikehidupan sesuai dengan fitrahnya sebagai khalifah di muka bumi, dengan kewajiban mengabdikan diri semata-mata kehadirat-Nya.
Menurut iradat Allah Subhanahu Wata’ala, kehidupan yang sesuai dengan fitrah manusia ialah Islam, yakni paduan utuh antara aspek duniawi dan ukhrawi, individu dan masyarakat, serta iman, ilmu dan amal dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Sesuai dengan fungsi penciptaan manusia, umat Islam berkewajiban mengemban amanah kekhalifahannya guna mewujudkan masyarakat yang diridhoi Allah Subhanhu Wata’ala.
Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) sebagai bagian dari masyarakat indonesia yang menyadari akan hak dan kewajibannya, dituntut peran serta dan tanggung jawabnya dalam mengembangkan amanah untuk mewujudkan nlai-nilai keadilan di muka bumi ini. Umat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam musyawarah, serta tegaknya nilai-nilai kebenaran, keadilan dan kesejahteraan bagi umat manusia dalam rangka mengabdi kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Meyakini bahwa tujuan itu dapat dicapai dengan hidayah dan taufiq Allah Subhanahu Wata’ala, serta usaha-usaha yang teratur, terencana dan penuh hikmah dengan mengharap ridho Allah, Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) Menghimpun diri dalam satuan organisasi yang tergerakkan dengan Pedoman Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut :




ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama Dan Kedudukan
Organisasi ini bernama Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI)
Pasal 2
Kedudukan
Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) berkedudukan di Kabupeten Bima dan kota Bima Dan di bagi tiap-tiap kecamatan dan Desa yang ada.
BAB II
AZAS DAN KEDAULATAN
Pasal 3
Azas
Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) Berazaskan pada Alqur’an Pancasila, Dan As-Sunnah.
Pasal 4
Kedaulatan
Kedaulatan Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) berada dalam Musyawarah Besar (MUBES) dan di laksanakan oleh Anggota Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI)
BAB III
SIFAT, FUNGSI DAN TUJUAN
Pasal 5
Sifat
Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) bersifat Pengkaderan dan Gerakan Revolusioner
Pasal 6
Fungsi
Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) berfungsi sebagai wadah perjuangan dalam pembinaan dan pengembangan potensi yang dimiliki oleh pemuda dan mahasiswa sehingga tercapainya masyarakat yang sejahterah tanpa diskriminasi.
Pasal 7
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah terbinannya pemuda dan mahasiswa menjadi insan ulil albab yang turut bertanggung jawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang
Diridhoi ALLAH SWT.
BAB IV
USAHA KEGIATAN
Pasal 8

Usaha
Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) akan mengembangkan usaha sesuai dengan Bidang masing-masing yang di bahas kemudian pada anggaran rumah tangga.

Pasal 9
Kegiatan
Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) akan melaksanakan kegiatan yang di atur dalam anggaran rumah tangga
BAB V
LAMBANG
Pasal 10
lambang
Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) memiliki lambang yang sudah di atur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 11
Hak
Pengurus memiliki Hak sebagai berikut :
1. Hak menegluarkan pendapat secara lisan dan tertulis
2. Hak memilih dan dipilih
3. Hak membela diri
4. Hak memberikan dan mendapatkan informasi
Pasal 12
kewajiban
Pengurus memiliki sebagai berikut :
1. Menjunjung tinggi dan kehormatan organisasi
2. Mentaati anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
3. Berperan aktif dalam melaksanakan program kerja Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI)
4. Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bmia (GEBPMABI) melaksanakan program kerja berdasarkan dalam anggaran rumah tangga dan hasil musyawarah lainnya.
BAB VII
SANKSI-SANKSI
Pasal 13
Sanksi
Anggota yang tidak melaksanakan kewajiban akan mendapatkan sanksi yang di atur dalam Anggaran Rumah Tangga

BAB VIII
PEMBINA
Pasal 14
Pembina
Pembinan Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) di atur dalam anggaran rumah tangga.





BAB IX
KEUANGAN
Pasal 15
Keuangan
Keuangan Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) di bahas dalam anggaran rumah tangga.
BAB X
PERMUSYAWARATAN
Pasal 16
Permusyawaratan
Permusyawaratan Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) di atur dalam anggaran rumah tangga.
BAB XI
PENGURUS ORGANISASI
Pasal 17
PENGURUS ORGANISASI
Pengurus Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) diatur dalam anggaran rumah tangga.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 18
Penutup
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan di atur dalam Anggaran Rumah Tangga
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Di tetapkan :
Di :
Tempat :
Waktu :
Tanggal :



PRESIDIUM SIDANG TETAP
Tertanda



Presidium Sidang I Presidium Sidang II






ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
Pasal I
BENTUK LAMBANG
Lambang Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa bima (GEBPMABI) adalah garuda dua kepala,dua pedang silang dan di kelilingi oleh rantai dan di ujung rantai terdapat satu bintang.
BAB II
PENGURUS
Pasal II
Anggota
Pengurus Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) Merupakan pemuda dan mahasiswa Bima yang ada di seluruh Nusantara Indonesia melalui proses prekrutan dan pengkaderan.
Pasal III
PENGURUS
Syarat-Syarat Menjadi Pengurus :
1. Pengurus Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) dilantik apabila melalui proses musyawarah.
2. Setiap pengurus harus memiliki kartu tanda pengenal sebagai pengurus Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI )
3. Siap menjaga nama baik organisasi dan menjunjung tingga ketentuan-ketentuan yang di atur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa bima (GEBPMABI)
4. Harus mengikuti Proses pelatihan yang telah ditentukan oleh pengurus dan Hasil prekrutan yang di laksanakan oleh pengurus pimpinan wilayah Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI)
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal IV
Hak dan Kewajiban
1. Setiap Anggota Berhak :
a. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam organisasi
b. Mengerluakan pendapat, usulan dan saran serta memilih dan di pilih menjadi anggota
c. Mendapatkan dan memberi informasi aktual yang di butuhkan
2. Setiap Anggota Berkewajiban
a. Memberikan laporan untuk setiap kegiatan yang di laksanakan secara lisan dan tertulis
b. Mentaati peraturan yang di bahas dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga




BAB IV
SANKSI-SANKSI
Pasal V
Sanksi
Sanksi Berupa :
1. Memberikan teguran maksimal 3 x secara lisan dan tertulis
2. Apabila teguran tidak dihiraukan, maka Pengurus tersebut akan di hadirkan dalam suatu musyawarah yang di laksanakan oleh Pengurus Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI)
3. Menskorsing Pengurus selama satu Priode Kepengurusan.
4. Memecat secara lisan dan tertulis dan di sampaikan kepada seluruh pengurus yang tergabung dalam Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) apabila anggota tersebut melanggar ketentuan yang di tentukan dalam AD/ART dan peraturan lainnya.
BAB V
PEMBERHENTIAN
Pasal VI
Pemberhentian Anggota
Pemberhentian dapat berupa :
1. pengurus berhentian karena permintaa sendiri secara Lisan maupun tertulis dan menyampaikan dalam musyawarah.
2. memberhentikan diri dengan cara lisan dan tertulis.
3. Pemberhentian anggota di atur dalam peraturan musyawarah dan di atur dalam pasal lima 5 ayat ke 4.
BAB VI
SUSUNAN PENGURUS
Pasal 6
Susunan Pengurus
Pengurus Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) Terdiri terdiri dari :
1. Ketua Umum
2. Sekretaris Umum
3. Bendahara Umum
4. Bidang-Bidang Terdiri Dari
A. Bidang kajian dan Strategi
B. Bidang Pemuda dan Olahraga
C. Bidang Advokasi
D. Bidang Kebijakan Publik
E. Bidang Perekrutan dan Pengkaderan
F. Bidang Kerohanian






BAB VII
PEMBINA
Pasal 7
Pembina
1. Pembina Organisasi Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) seluruh pengurus
2. Pembina memiliki wewenang untuk memberikan saran dan nasehat kepada anggota Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI)
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 8
Permusyawaratan
Permusyawaratan Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) terdiri dari :
1. Musyawarah Besar (MUBES) berupa :
a. Di hadiri oleh seluruh pengurus Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI).
b. Memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi
c. Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
d. Memilih dan menetapkan pengurus Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI)
e. Menerima dan menolak laporan pertanggung jawaban pengurus
f. Di Adakan setiap 2 tahun atau penggantian pengurus

2. Rapat Pengurus Berupa :
a. Rapat pengurus harian (BHP)
b. Rapat Kerja (RAK)
c. Rapat komisi
d. Rapat pleno


BAB IX
KEUANGAN
Pasal 9
Keuangan
Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) menetapkan :
1. Kebijakan penggunaan Kas dilakukan sepenuh oleh anggota dan pengurus
2. Hal-hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran dari, oleh, dan untuk organisasi wajib untuk di pertanggung jawabkan dalam musyawarah yang di hadiri oleh anggota dan pengurus.
3. Segala ketentuan yang menyangkut kewajiban anggota di tentukan dalam ketetapan organisasi yaitu:
1. Iuran wajib/bulan anggota berupa :
a. Pengurus = Rp. 1000/Minggu
2. Sumbangan Yang Tidak Mengikat
3. Usaha-usaha yang sah dan halal
BAB XI
PENUTUP
Pasal 10
Penutup
Penutup terdiri dari :
1. Peraturan peralihan yaitu hal-hal yang belum di atur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga akan di tetapkan kemudian oleh pengurus inti.
2. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga di tetapkan dan di sahkan dalam musyawarah besar (Mubes) oleh Gerakan Bersama Pemuda Dan Mahasiswa Bima (GEBPMABI) dan berlaku sejak tanggal di tetapkan.
Ditetapkan di :

Tempat :
Waktu :
Tanggal :

PRESIDIUM SIDANG TETAP
Tertanda,



Presidium Sidang I Presidium Sidang II