SUARA PEMEBEBASAN.
oleh Muh.Ikhsanul Yakin
sallam.......
Harga mati menolak konversi
minyak tanah ke gas elpiji
Berbicara
potensi yang di miliki oleh bangsa indonesia adalah sangat maksimal dan
bahkan masuk dalam kategori terkaya di dunia.sebut saja potensi SDA
seperti migas sebagai salah satunya.kemudian potensi migas lainnya
hampir menjadi sorotan pemodal asing.kalau saja hasil alam tersebut di
olah untuk kebutuhan rakyat se nusantara tanpa harus di ekspor ke luar
maka indonesia kita jadikan surga pertama di dunia.namun,pada kondisi
riilnya di masyarakat umum hari ini,pasokan minyak tanah yang
bersubsidi untuk kebutuhan rakyat kadang tidak mencapai target
maksimal.akibat dari itu rakyat terpaksa memakai minyak tanah yang
nonsubsisdi rp,8500 harganya lebih tinggi yang bersubsidi.kebanyakan
minyak tanah sampai hari ini lebih di prioritaskan kepada
perusahaan-perusahaan besar,untuk di jual lebih tinggi oleh pemerintahan
setempat ketimbang di bagikan ke rakyat setempat.
Kesepakatan
baru yang di keluarkan oleh pemprov NTB terkait dengan konversi minyak
tanah ke gas elpiji beberapa hari yang lalu telah membuat masyarakat
terancam untuk menghadapi maut yang begitu besar.elpiji bukanlah barang
yang layak di pakai untuk kebutuhan masyarakat melainkan itu adalah
benda maut yang nantinya akan menimbulkan korban yang begitu
tragis.ambil saja contoh daripada pengalaman maut para rakyat di daerah Jawa, media cetak maupun elektronik mengabadikan bagaimana meledaknya manusia oleh gas tersebut beserta rumah hancur
bertubi-tubi, ironisnya itu hanya ukuran gas yang berukuran (tiga) 3
kg.di prov NTB beberapa warga akan di bagikan tabung elpiji 3 kg
sebanyak 572 buah (baca data badan statistik) dan berita ini hampir
setiap pagi di konsumsi oleh rakyat lewat media masa tentang kecelakaan
tersebut.
beberapa daerah di lombok mengeluh terhadap
gubernur NTB setempat,yang memaksa petani tembakau untuk menggunakan
kompor (oven) atau gas lainnya,mengingat penghasilan atau produk
tembakau rakyat setempat tidak menjamin kualitasnya. terlepas dari
itu,harga konsumsi untuk keperluan rakyat kecilpun meningkat drastis
akibat naiknya harga minyak,sebut saja nasi bungkus yang harganya rp
2500 meningkat menjadi rp 5000 - rp 6000 ke atas. belum lagi harga
barang yang lain pun meningkat sebut saja kos-kosan,kemudian beberapa
barang yang lain pun ikut naik.kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat kecil
dan mahasiswa sulit untuk menikmati konsumsi makanan yang
layak,mengingatsemua barang sebagai kebutuhan pokok meningkat....mari
kita lawan segala bentuk ketidakadilan
1 komentar:
mengapa kita menolak perkembangan, janganlah kita beropini yang hanya memperbodoh rakyat kecil. perluaslah pandangan anda atau selamanya kita dijajah negara maju
Posting Komentar