Jumat, 16 Januari 2015

Penilaian proses pembelajaran kimia dengan scientific approach

Asumsi dilakukannya pengembangan instrumen penilaian dengan pendekatan scientific dalam pembelajaran kimia bahwa perlu dibuatnya suatu bentuk instrumen penilaian yang terstandar sehingga dapat digunakan oleh semua akademisi maupun guru pendidikan kimia untuk mengetahui dan mengembangkan proses belajar mengajar. Penelitian ini dilaksanakan dengan asumsi sebagai berikut :
  1. Prototype pengembangan instrumen penilaian yang dikembangkan merujuk pada indikator ukur (kompetensi) materi reaksi reduksi oksidasi yang disesuaikan dengan konten pelajaran kimia yang sudah dipelajari oleh siswa kelas X SMA.
  2. Kajian dalam penelitian ini meliputi standar konten, proses dan konteks materi reaksi reduksi oksidasi berbasis scientific yang disesuaikan dengan materi pembelajaran kimia untuk siswa kelas X SMA. Berdasarkan buku pelajaran kimia untuk SMA kelas X (Nahadi, 2007) standar konten materi reaksi reduksi oksidasi, yaitu : (i) konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen, (ii) konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron, (iii) konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi, (iv) konsep reduktor dan oksidator, (v) klasifikasi reaksi berdasarkan reaksi oksidasi dan reduksi, dan (vi) menentukan bilangan oksidasi atom dalam suatu molekul atau ion. Standar Proses materi reaksi reduksi oksidasi adalah : (i) mampu merumuskan masalah ; (ii) mampu menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran dalam kimia; dan (iii) mampu menjelaskan, menerapkan, mengklasifikasi, menentukan dan mengevaluasi hasil dari suatu proses kimia. Standar konteks materi reaksi reduksi oksidasi adalah : (i) konteks pribadi (Personal), (ii) konteks pekerjaan (Occupational), (iii) konteks umum (Societal), dan (iv) konteks keilmuan (Scientific).
  3. Instrumen penilaian proses pembelajaran kimia dikembangkan dengan langkah-langkah pengembangan instrumen Borg and Gall (2003) dengan sedikit modifikasi.
  4. Validator mengisi lembar validasi instrumen tes yang meliputi: lembar validasi prototype instrumen penilaian, dan lembar validasi instrumen penilaian proses pembelajaran kimia siswa.
  5. Guru menilai pembelajaran siswa dengan benar sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa sehingga hasil penilaian pembelajaran merekam kemampuan siswa yang sesungguhnya.
  6. Dihasilkan instrumen penilaian proses pembelajaran kimia yang valid isi, valid butir, reliabel, valid konstruk dan memiliki tingkat keterlaksanaan (Praktis) yang baik.
  7. Kepraktisan instrumen dalam penelitian pengembangan, Akker (1999 : 10) berpendapat tingkat kepraktisan mengacu pada tingkat pengguna menilai instrumen dapat digunakan dan disukai dalam kondisi normal. Penelitian pengembagan instrumen penilaian proses pembelajaran kimia dikatakan praktis jika para pengguna dalam hal ini guru menyatakan bahwa model instrumen tes dapat diterapkan di lapangan dan tingkat keterlaksanaannya termasuk kategori minimal “baik”. Istilah “baik” ini masih memerlukan indikator-indikator yang diperlukan untuk menentukan tingkat “kebaikan” dari keterlaksanaan instrumen penilaian.

Tidak ada komentar: