Senin, 27 Juni 2011

Sekilas Profil Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima

Mataram, 27 Juni 2011
Ditulis oleh: Muh Ikhsanul Yakin (Can Al-Jabar)

Kecamatan Laggudu adalah salah satu kecamatan yang ada di bagian selatan kabupaten bima NTB.Kecamatan langgudu adalah wujud rekonsolidasi dari beberapa desa mulai dari ujung timur (desa nggira) sampai di ujung barat desa laju dan dari ujung utara (desa kalodu)sampai di ujung selatan desa pusu. Kecamatan langgudu mempunyai kharismatik yang tentu berbeda dengan kecamatan-kecamatan yang lain yang ada di kabupaten bima, mulai dari kekayaan alam, panorama, pendidikan, SDA, kesehatan sampai hal-hal yang menyangkut kehidupan sosial masyarakatnya. Akan tetapi dengan begitu banyak keunggulan-keunggulan yang di milikinya "langgudu" sengaja diracik untuk menjadi lahan keuntungan para borjuasi daerah bahkan sampai kapitalis internasional melirik Langgudu untuk di eksploitasi dan menjadikannya sebagai lahan untuk aktivitas pertambangan.Berangkat dari hal tersebut Investasi besar-besaran para pe modal asing telah menjadikan target ekspansi berikutnya untuk mengakumulasi harta jarahan di kecamatan langgudu sementara rakyat yang sejatinya pemilik syah negeri ini tidak pernah mendapatkan hasilnya, kalaupun ada itu hanya masuk dalam kantong pribadi para elit-elit borjuasi daerah.

Suatu bentuk penghisapan bahkan penjajahan yang sengaja di biarkan oleh para elit-elit birokrat yang anti terhadap rakyat. Sumber Daya Alam langgudu begitu berlimpah ruah mulai dari hutan, laut dll begitu menjanjikan manakala di kelola dengan benar dan di peruntukkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat langgudu. Akan tetapi PEMDA setempat mengeluarkan Surat Keputusan nomor 188.45/357/004/2010 tertanggal 28 april 2010 tentang persetujuan penyesuaian ijin usaha pertambangan eksplorasi kepada PT Sumber Mineral Nusantara dengan luas 24.980 ha. yang menjadi pertanyaannya apakah massa rakyat rela memeberikan lahannya yang nota bene sebagai sumber kehidupannya? walaupun SK tersebut sudah di keluarkan gelora perlawanan massa rakyat akan tidak terhenti manakala sebuah kebijakan tidak populis di kacamata rakyat.perampasan secara paksapun terjadi yang endingnya berakibat pada meletusnya konflik. Perampasan Lahan rakyat telah terjadi di beberapa daerah di indonesia dengan dalih untuk kepentingan umum hanyalah kedok demi lapangnya aktivitas para pemodal borjuasi. Lahan tersebut akan di sengketakan dan rawan lahirnya konflik aparat dengan massa rakyat. Akhir tahun 2011 inidi Indonesia setidak-tidaknya telah terjadi 103 kasus kekerasan aparat Negara terhadap rakyat atas dasar konflik agrarian.Konflik selanjutnya hanya menempatkan rakyat sebagai korban, tidak hanya kehormatan dan kemartabatan yang di injak-injak nyawapun melayang akibat tindakan brutal para penjaga modal kapitalisme.

Kaum Kapitalis menjelma menjadi sebuah kekuatan bayangan, yang jauh lebih kuat dan besar dari hanya sekedar kekuasaan negara.Kekuasaan golongan ini tidak dibatasi wilayah teritorial, kekuasaanmereka tidak bersandar pada satu hukum negara, mereka berkuasahampir di seantero dunia. “Satu Dunia”, kilah mereka dalam berbagaislogan yang disamarkan, setiap teritorial negara adalah potensi, setiaphukum suatu negara adalah “manual book ”, dalam mengeksploitasi sumber daya kekayaannya. Indonesia di bawah kepemimpinan rezim SBY-Budiono telah memposisikan Negara ini sebagai lahan akumulasi pundi-pundi kekayaan pemodal internasional yang berwatak eksploitatif dan menjadikan Negara dunia ke tiga sebagai penyedia bahan mentah yang bersumber dari kekayaan alam dan tenaga kerja murah yang siap di pekerjakan sebagai buruh demi memperkaya Tuannya pemilik modal (kapitalisme).
Itulah sekilas profil kecamatan Langgudu yang di prediksikan untuk beberapa tahun kedepannya akan menjelma menjadi sesosok wilayah yang akan di eksploitasi habis-habisan dengan kegiatan pertambangan dan kuasai oleh sistem "Liberal neoliberalisme" dengan di bangunnya pelabuhan nusantara lingkar selatan sebagai alat untuk mematikan produk-produk lokal.


6 komentar:

NURDIN, S.PD mengatakan...

TOLONG KAMI ANAK ASLI BIMA YANG BERTUGAS SEBAGAI GURU SMP NEG 6 PALOPO YANG DILAHIRKAN DI DESA KARUMBU KEC LANGGUDU KAB BIMA DIMOHON KEC LANGGUDU UNTUK LEBIH DIPERHATIKAN MENGENAI SUMBER DAYA ALAMNYA UNTUK MENINGKATKAN TARAF HIDUP MASARAKAT DI LANGGUDU.

Unknown mengatakan...

Kami putra asli langgudu karumbu di samarinda mnolak adanya pertambangan di tanah kelahiran kami.

Unknown mengatakan...

Langgudu smangat

Unknown mengatakan...

Kami putra asli langgudu karumbu di samarinda mnolak adanya pertambangan di tanah kelahiran kami.

Unknown mengatakan...

Tidak se7 dengan adanya kegiatan pertambangan di kampung halamanku tercinta.
Kami anak ranyau dari damarinda

Unknown mengatakan...

Tidak se7 dengan adanya kegiatan pertambangan di kampung halamanku tercinta.
Kami anak ranyau dari damarinda