Minggu, 19 Mei 2013

Materi Kimia Stuktur Atom dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw


Struktur atom merupakan salah satu konsep yang besifat abstrak yakni khususnya pada konsep tentang perkembangan teori atom. siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep abstrak berupa definisi, ciri-ciri, dan kesulitan dalam soal hitungan (Purba, 2006). Maka dari itu Penerapan model pembelajaran tipe Jigsaw adalah salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan dalam pelajaran sehingga dalam penelitian ini. Peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk membantu siswa dalam mengatasi kesulitannya karena dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa dapat berdiskusi dalam memahami konsep perkembangan struktur atom terutama teori atom, definisi electron dan dan kesulitan dalam soal hitungan. Dan dapat berkerja sama dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw  ini merupakan model pembelajaran yang menitik beratkan pada diskusi antar siswa dalam satu kelompok
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends,1997). Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain (Arends,1997).
Metode Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lainnya dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan (Lie,A.,1994). Para angota dari tim-tim yang berbeda dengan topic yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topic pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka.Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan,asal,dan latar belakang keluarga yang bebeda. Kelompok asal merupakan gabungan dari kelompok ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 1997):
Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut:
a.       Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, dengan anggota setiap kelompok 4-5 orang siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal disesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli (Expert Group). Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal.setiap anggota kelompok ahli akan kembali kekelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau dipelajari dalam kelompok ahli. Guru memfasilitasi diskusi kelompok baik yang ada pada kelompok ahli maupun kelompok asal.
b.      Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan prestasi diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan.
c.       Guru memberikan Quiz untuk siswa secara individual
d.    Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan prestasi belajar individual dari skor dasar ke skor quiz berikutnya.
e.       Materi yang akan disampaikan sebaiknya dibagi menjadi beberapa sub/bagian materi.
f.       Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan Jigsaw untuk belajar materi baru maka perlu dipersiapkan suatu tuntunan dan isi materi yang runtun serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Tidak ada komentar: