ANALISIS SWOT VISI MISI SEKOLAH SMP
NEGERI 13 KOTA SEMARANG
A.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah
dapat merespon kepercayaan masyarakat artinya, bagaimana pihak sekolah mampu
memberikan pelayanan yang terbaik bagi putra-putrinya sehingga menghasilkan
anak-anak yang bermutu dalam segala hal. Mengingat perkembangan dunia IPTEK
serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu melakukan
pembenahan-pembenahan dalam hal sumber daya manusia yang profesional, manajemen
yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses terhadap
lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta
ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf
internasional. Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya
bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan
pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk
mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan
pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi
manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi sekolah memiliki
daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang
akan datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
factor-faktor sistematis untuk merumuskan strategi sebuah organisasi baik
perusahaan bisnis maupun organisasi sosial. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength),
dan Peluang (Opportunities), Namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknessess) dan ancaman (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan
visi, misi, tujuan, dan kebijakan program-program sebuah organisasi. Dengan
demikian perencana strategis (Strategic
Planner) harus menganalisis factor-faktor strategis organisasi (kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Model yang
paling populer saat ini adalah analisis SWOT.
Obyek organisasi penelitian yang dipilih
oleh pemakalah dalam kajian makalah ini adalah SMP Negeri 13Kota Semarang.
Model analisis SWOT di atas digunakan untuk menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), Opportunity (Kesempatan), dan Threats (ancaman) dari Sekolah tersebut.
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :
Ø Bagaimana
perhitungan analisis SWOT di SMP Negeri 13Kota Semarang ?
1.3.
Tujuan
Ø Mengetahui
dan membahas perhitungan analisis SWOT diSMP Negeri 13Kota Semarang.
B.
PEMBAHASAN
2.1. Visi dan
Indikator Visi Sekolah
Visi :“Membentuk Siswa yang “Sukses
Edukatif Hasil Aktivitas Tuntas”.
Visi tersebut
mencerminkan profil dan cita-cita sekolah sebagai berikut :
a) Semua warga
sekolah memiliki perilaku yang sesuai dengan norma-norma agama.
b) Berorientasi ke depan dengan
memperhatikan potensi kekinian.
c) Ingin mencapai keunggulan dalam
bidang akademik dan non akademik.
d) Mendorong
semangat dan komitmen seluruh warga sekolah.
e) Mendorong
adanya peningkatan ke arah yang lebih baik di bidang IMTAQ dan IPTEK.
f) Mengarahkan
langkah-langkah strategis misi sekolah.
Untuk
mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan
dalam misi berikut.
2.2. Misi Sekolah
a)
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
b)
Meningkatkan kualitas pendidikan.
c)
Meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan bakat, minat dan
kreativitas.
d)
Mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan
ilmu pengetahuan dan
teknologi.
e) Meningkatkan,
memelihara, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan sebagai wujud
meningkatnya layanan pendidikan .
f) Mengembangkan
dan memacu profesional personal sehingga memperoleh SDM yang berkualitas.
g) Meningkatkan
disiplin semua personal dan meningkatkan kinerja.
h) Meningkatkan
hubungan kerja sama antara sekolah , komite, orang tua siswa dan masyarakat.
i) Mewujudkan
sekolah sebagai wawasan wiyata mandala.
j) Meningkatkan kesejahteraan personal.
k) Meningkatkan akuntabilitas dan
keterbukaan.
l) Mendorong dan membantu anak didik
meraih prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki.
m) Menanamkan disiplin semua personil
terkait.
n) Meningkatkan kegiatan
ekstrakurikuler
2.3.
Strategi
a)
Meningkatkan profesionalisme guru.
b)
Melengkapi sarana dan prasarana.
c)
Menciptakan sekolah sebagai
lingkungan belajar.
d)
Meningkatkan peran steakholder.
2.4.
Definisi Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan).
Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal
dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran).Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar
yaitu :
S
= Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini.
W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi
yang merupakan kelemahan dari organisasiatau program pada saat ini.
O = Opportunity, adalah
situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
T
= Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi
yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di
masa depan.
2.5.
Tahap – Tahap Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah bagian dari
tahap tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang terdiri dari tiga tahap
yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan
keputusan.
Pada tahap ini digunakan 2 model
matriks pengumpulan data yaitu: matriks faktor strategi eksternal dan matriks
faktor strategi internal.
Langkah – Langkah Menyusun Matriks
Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS).
a)
Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai
dengan 10 peluang dan ancaman serta Kekuatan dan Kelemahan).
b)
Beri bobot masing – masing faktor
dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak
penting).
c)
Hitung rating (di dalam kolom 3)
untuk masing masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi sekolah yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang yang semakin besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya kecil
diberi rating +1), sedangkan pemberian rating untuk ancaman adalah kebalikan
dari pemberian rating peluang.
d)
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan
rating kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya
berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outsatnding) sampai 1,0 (poor).
e)
Gunakan kolom 5 untuk memberikan
komentar atau catatan mengapa faktor – faktor tersebut dipilih dan bagaimana
skor pembobotannya dihitung.
f)
Jumlahkan skor pembobotan (pada
kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan bagi sekolah yang bersangkutan.
Nilai total ini akan menunjukkan bagaimana sekolah dalam hal ini SMP Negeri 2
Sidamulih bereaksi terhadap faktor – faktor strategis eksternalnya.
Tabel 1. Perhitungan EFAS SMP Negeri
13 Kota Semarang
Faktor -Faktor strategi Eksternal
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot X Rating
|
Komentar
|
PELUANG
(O)
1.Dukungan pemerintah daerah dalam
melengkapi sarana dan prasarana
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sekolah
dapat mengajukan prososal ke Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II perlu
dilakukan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah
|
2.Kesesuaian sarana dan prasarana
sekolah dengan tuntutan potensi daerah dan per-kembangan IPTEK serta IMTAK
|
0,15
|
4
|
0,60
|
Karena
sarana dan prasarana merupakan kekuatan artinya kerjasama pengadaan sarana
dan prasarana dan pemanfaatan yang ada harus di kembangkan terus.
|
3.Tuntutan
masyarakat terhadap lulusan yang berkualitas
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Masyarakat
mengharapkan setelah selasai dari SMP ini diharapkan
dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi dan berkualitas
|
4.Sponsor/perusahaan/yayasan
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Bantuan
sponsor guna pengembangan sekolah tidak ada.
|
5.Dukungan orang tua tinggi
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Terbukti
dengan orang tua
yang mendaftarkananaknya test masuk SMP Negeri
13Kota Semarang sangat
banyak
|
Faktor -Faktor strategi Eksternal
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot X Rating
|
Komentar
|
ANCAMAN
(T)
1. Lembaga pendidikan sejenis
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Banyak
SMP-SMP lainnya yang juga di favoritkan di sekitar lingkungan SMP Negeri
13Kota Semarang
|
2. Lingkungan sosial sekolah
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Memiliki
lapangan olah raga yang belum begitu memadai dan tempat
parkir yang tidak cukup luas
|
3. Pusat Berbagai kegiatan
|
0,05
|
3
|
0,15
|
Belum banyak kegiatan yang
dipusatkan di SMP ini.
|
4. Persaingan masuk SMP negeri
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Banyak Persaingan lulusan yang
terjadi antar SMP-SMP yang di minati dalam tes masuk SMP negeri
|
5. Kemajuan Teknologi Komputer dan
Informatika
|
0,05
|
3
|
0,15
|
Belum terlalu maksimal karena
belum ada guru Khusus mengajar TIK di sekolah ini jadi kemapuan dalam
bersaing dengan SMP lainnya akan sulit.
|
JUMLAH
TOTAL O + T
|
1,00
|
3,15
|
Kesimpulan:
Dapat dilihat dari butir peluang sarana dan prasarana adalah peluang yang paling
besar yang dimiliki oleh SMP Negeri 13Kota Semarang walaupun ini peluang ini masih jauh
dari sekali tertinggi. tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan
kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana
peluang ini akan memperkecil ancaman pada butir lima yaitu persaingan dalam
bidang TIK yang belum begitu baik. Ancaman ini dapat diminimalisir dengan
peluang tersebut dengan cara tidak hanya infrastruktur saja yang di pehatikan
tapi tenaga pengajar yang mumpuni juga harus dipenuhi.
Tabel
2. Perhitungan IFAS SMP Negeri
13 Kota Semarang
Faktor -Faktor strategi Internal
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot X Rating
|
Komentar
|
KEKUATAN
(S)
1. Motivasi guru dan siswa
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Motivasinya
tinggi dengan mampu mengembangkan metode pembelajaran dan
siswanya cukup antusias dalam pembelajaran dan ekstrakurikuler.
|
2. Fasilitas perpustakaan dan laboratorium
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Selain
kondusif, kelengkapan buku, dan alat praktik yang dimanfaatkan siswa tersedia
dengan cukup baik
|
3. Hubungan yang baik antara guru
dengan guru ataupun guru dengan siswa
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sangat
kondusif baik dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pembelajaran, terutama
dukungan positif siswa
|
4. Pendekatan, metode mengajar guru
yang bervariasi
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Guru
menggunakan pendekatan, metode pembelajaran yang bervariasi
|
5. Pembiyaan
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Orang
tua siswa memiliki kemampuan membayar biaya yang relatif mahal
|
KELEMAHAN
(W)
1. Rekrutmen guru dan staff
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Rekrutmen
guru dan staf yang terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan dan
sarat dengan unsur kekeluargaan
|
2. Keadaan guru
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sebagian
besar tenagaguru masih berstatus Honorer dan mengajar ditempat lain
|
3. Penerimaan siswa Baru/pindahan
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Peneriman
siswa dengan test, transparan tetapi masihadanya titipan dari berbagai
pihak.
|
4. Jamsostek
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Tidak
adanya jamsostekbagi guru – guru terutama Guru Honorer.
|
5. Gedung sekolah
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sudah
banyak membutuhkan perbaikan-perbaikan.
|
JUMLAH
S + W
|
1,00
|
3,45
|
Kesimpulan :
Dilihat
dari bobot masing – masing butir Kekuatan dan kelemahan yang ada pada matrik
diatas dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SMP Negeri 13Kota
Semarang
ini seimbang baik dari skor dan rating. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk
pihak sekolah bahwa kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk
meminimalisir kelemahan yang ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan
terus berusaha dan meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar
kelemahan yang ada dapat teratasi.
2.6. Tahap Perhitungan Analisis SWOT SMP Negeri 13 Kota Semarang
Penentuan
Posisi SMP Negeri 13 Kota Semarang
Dengan
mempergunakan tabel Faktor Internal-Eksternal, dan skala sangat tinggi, tinggi,
sedang, dan rendah, maka kedudukan SMP Negeri 13Kota Semarang apabila
dianalisis dengan diagram Cartesius, maka posisinya dapat diketahui
sebagai perhitungan berikut:
IFAS
|
3,60
|
EFAS
|
3,15
|
Total Skor Kekuatan (S)
|
1,80
|
Total Skor peluang (O)
|
1,95
|
Total Skor Kelemahan (W)
|
1,65
|
Total Skor Ancaman (T)
|
1,20
|
S – W (1,80 – 1,65)
|
0,15
|
O – T
|
0,75
|
Berdasarkan
tabel di atas maka nampak bahwa titik koordinat posisi SMP Negeri 13Kota
Semarang pada titik-titik sumbu kekuatan 0,15 dan sumbu peluang 0,75.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram cartesius sebagaimana berikut:
Daerah
ST
Strengths (S) 1,80
Daerah
SO
Threats (T)1,20
DaerahWO
Opportunity(O)1,95
Daerah
WT
Weaknesses (W) 1,65
Keterangan :
AFI =
3,60 , dengan (S = 1.80) dan (W = 1,65) , jadi (S – W =1,80 –
1,65 = 0,15)
AFE = 3,15 , dengan
(O = 1,95) dan (T = 1,20) , jadi (O – P = 1,95 – 1,20 = 0,75)
Penjelasan:
Ø Dari
perhitungan diatas dapat diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan SWOT di
SMP Negeri 13 Kota Semarang ini bisa dikatakan memiliki kekuatan yang
masih kurang baik terbukti dari AFI (analisis faktor internal) berupa
kekuatan dengan poin 1,80 dari skala 1 s/d 4 (1,80) adalah angka yang masih
kurang untuk kategori kekuatan.
Ø Poin
kelemahan 1,65 adalah angka yang sangat besar untuk kategori kelemahan. Selisih
S dan T ini tidak jauh hanya 0,15. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi pihak
sekolah untuk menetapkan kebijakan kebijakan yang baru dan lebih kreatif guna
meningkatkan poin kekuatan sekolah sehingga jauh diatas poin kelemahan sekolah.
Ø Pada
analisis AFE (analisis faktor eksternal) SMP Negeri 13Kota Semarang ini
mempunyai poin peluang 1,95 angka ini jika dilihat dari skala 1 – 4 masih belum
bisa dikatakan cukup.. Hal ini adalah dapat dijadikan pelajaran bagi sekolah
ini untuk lebih cerdas dalam memanfaaatkan peluang dan mencari peluang lain
dalam rangka memajukan sekolah.
Ø Pada poin
ancaman 1,20 poin ini adalah angka yang melebihi standar skala untuk kategori
ancaman yaitu jika poin 1 maka ancaman tersebut besar. Dengan demikian antara
peluang dan ancaman hanya beselisih 0,75 masih banyak hal – hal yang harus
diusahakan sekolah agar poin peluang bisa lebih besar daripada poin
ancaman.
Ø Keadaan SMP
Negeri 13Kota Semarang ini belum bisa dikatakan baik setelah dilakukan
analisis SWOT masih banyak hal – hal yang harus di perbaiki guna memperoleh
keadaan yang stabil sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
kemajuan sekolah.
Berikut Skala yang biasa digunakan
dalam menganalisis SWOT skala angka 1-4
Kekuatan: Poin 1 = Kecil
Poin 4 = Besar
Peluang : Poin 1 =
Kecil
Poin 4 = Besar
Kelemahan: Poin 1 = Besar
Poin 4 = Kecil
Ancaman : Poin 1 = Besar
Poin 4 = Kecil
C.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan dan perhitungan
analisis SWOT di SMP Negeri 13Kota Semarang diatas dapat disimpulkan:
1. Analisis SWOT adalah didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan Peluang
(opportunities), namun secaran bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis
selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program
– program sebuah organisasi.
2. Analisis
SWOT di SMP Negeri 13Kota Semarang dilakukan dengan teknik EFAS dan IFAS yaitu
analisis faktor eksternal dan Faktor Internal sekolah. Kemudian dijabarkan ke
dalam matrik analisis SWOT dan dihitung dengan perhitungan AFE dan IFE yaitu
analisis faktor eksternal dan analisis faktor internal.
3. Hasil dari
tahap analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (S = 1.80) dan (W
= 1,65) , (O = 1,95) dan (T = 1,20). Dan poin poin angka ini masih sangat
jauh dari skala tertinggi SWOT dengan Kriteria :
Kekuatan: Poin 1 =
Kecil
Kelemahan : Poin 1 = Besar
Poin 4 = Besar
Poin 4 = kecil
Ancaman: Poin 1 =
Besar
Peluang: Poin 1 = Kecil
Poin
4 =
Kecil Poin
4 = besar
Saran :
Diharapkan
kepada pihak sekolah SMP Negeri 13Kota Semarang untuk selalu bekerja keras
dalam meningkatkan kekuatan sekolahnya dengan memanfaatkan peluang
peluang yang ada. terus berinovasi, membangun, memperbaiki diri dan
administrasi agar dapat meningkatkan kualitas sekolah ini lebih baik lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar