PENGARUH LAYANAN INFORMASI
STUDI LANJUT TERHADAP
KEMANTAPAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN STUDI LANJUT
Muh Ikhsanul Yakin
Program Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menguji
pengaruh layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan
keputusan studi lanjut, sehingga siswa mampu mengambil keputusan secara mantap
sesuai dengan keadaan dirinya. Penelitian ini menggunakan rancangan
pre-eksperiment design berupa one group pre test post test design. Metode
pengumpulan data menggunakan angket langsung bentuk tertutup. Subyek penelitian
ini adalah siswa kelas XII IPA 4, yang mempunyai kemantapan pengambilan keputusan
rendah. Teknik analisis data menggunakan statistik parametrik dengan rumus
t-test. Teknik analisis data diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel (4,290
> 2,021). Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hipotesis yang menyatakan
“terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemantapan pengambilan keputusan
studi lanjut antara sebelum dan sesudah penerapan layanan informasi studi
lanjut” dapat diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif
dengan pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan
keputusan studi lanjut siswa, dan implementasi dari layanan informasi studi
lanjut ini adalah siswa mantap dalam mengambil keputusan studi lanjut.
Kata Kunci: Layanan Informasi Studi Lanjut,
Kemantapan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut
PENDAHULUAN
Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berada pada rentang usia 15-18
tahun. Pada rentangan usia tersebut seorang individu berada pada tahap
perkembangan masa remaja akhir, yang dalam perkembangan mereka dihadapkan pada
berbagai permasalahan. Berikut ada empat macam masalah yang sering dialami oleh
siswa sekolah menengah atas menurut pendapat Gunawan (2001:197) adalah:
keputusan meninggalkan sekolah, persoalan-persoalan belajar, pengambilan
keputusan ke perguruan tinggi, problem sosial siswa sekolah menengah atas.
Keempat permasalahan tersebut, salah satunya dihadapi oleh siswa SMA
adalah pengambilan keputusan ke perguruan tinggi, dimana seorang siswa yang
telah lulus dari sekolah menengah atas dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit.
Seorang siswa dalam kehidupannya akan dihadapkan dengan sejumlah alternatif,
baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadi, sosial, belajar maupun
karirnya. Adakalanya siswa mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam
menentukan alternatif mana yang sebaiknya dipilih. Apakah nantinya akan
meneruskan studi lanjut yakni melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, atau
akan bekerja maupun mengikuti pelatihan-pelatihan/ kursus.
Para siswa SMA yang akan melanjutkan pendidikannya maupun yang
langsung bekerja, tidak begitu saja dapat melakukannya melainkan melalui suatu
proses pengambilan keputusan.
Mereka diharuskan siap dalam mengambil keputusan yang sangat penting dan sulit.
Suatu keputusan yang khusus menentukan masa depannya sehubungan dengan karir
yang dicita-citakan.
Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karir akan dapat
dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang
hal-hal yang berhubungan dengan dunia karirnya. Maka seorang siswa membutuhkan
bantuan bimbingan dari guru pembimbing yang ada di sekolah, guna memperoleh
pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan
karakteristik diri. Kekurangtahuan dan kekurangpahaman tersebut sering membuat
mereka kehilangan kesempatan, salah pilih jurusan, salah pilih pekerjaan, dan
tidak dapat meraih kesempatan dengan baik sesuai dengan cita-cita, bakat,
minat, berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam diri individu tersebut.
Agar terhindarkan dari permasalahan tersebut maka para siswa perlu
dibekali dengan informasi yang cukup dan akurat. Pemberian layanan informasi
studi lanjut bertujuan membantu peserta didik agar dapat memahami diri dan
lingkungannya. Seperti kondisi sosio-kultural, pasar kerja, persyaratan, jenis
dan prospek pekerjaan, serta hal-hal lainnya yang bersangkutan dengan dunia
kerja. Sehingga pada akhirnya siswa dapat membuat atau mengambil keputusan
secara tepat dan terbaik bagi masa depannya terutama berkaitan dengan rencana
karir yang akan ditempuhnya kelak.
Hal-hal yang diidentifikasikan menjadi penyebab siswa belum
mengambil keputusan atau belum merencanakan pilihan studi lanjut adalah
pelaksanaan layanan informasi dilaksanakan secara incidental, tingginya biaya
untuk tes bakat minat yang dilengkapi dengan saran-saran jurusan, keadaan ekonomi
orangtua, teman sebaya, faktor peluang kerja, dan kurangnya wawasan/
pengetahuan serta kurangnya informasi studi lanjut.
Banyak siswa yang mengalami kekurangan informasi tentang studi
lanjut terutama yang berkaitan dengan perguruan tinggi sehingga cenderung
menjadi salah satu hambatan dalam menentukan arah pilih studi lanjut ataupun
karirnya. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurang intensifnya pelaksanaan
layanan informasi di sekolah. Siswa hanya memiliki informasi tentang perguruan
tinggi negeri yang diminati, sedangkan kurang pengetahuan tentang perguruan
tinggi swasta. Siswa masih bingung menentukan alternatif pilihan perguruan
tinggi swasta dikarenakan banyaknya jenis-jenis perguruan tinggi swasta
tersebut. Beberapa faktor yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam
mengambil keputusan memilih perguruan tinggi swasta adalah status perguruan
tinggi, citra PTS, fasilitas fisik, biaya SPP, proses belajar mengajar, mutu
dosen, mutu lulusan.
Pemberian informasi studi lanjut, baik yang diperoleh dari guru
pembimbing maupun dari sumber-sumber informasi yang lain diharapkan siswa dapat
memperoleh gambaran tentang studi lanjut yang akan dipilih dan ditempuhnya.
Sehingga memudahkan siswa dalam mengambil keputusan kemana ia akan melanjutkan
pendidikannya pasca SMA.
Layanan informasi ini bertujuan memberikan informasi secara lengkap
tentang studi lanjut, dengan harapan agar siswa dapat merencanakan/ mengambil
keputusan secara tepat dan mantap sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Alternatif pendidikan pasca SMA tersedia dalam jumlah yang cukup bervariasi,
saat ini tercatat Indonesia memiliki sekitar 80-an perguruan tinggi negeri
(PTN). Jumlah ini belum termasuk perguruan tinggi agama Islam negeri (PTAIN),
institut, akademi, dan sekolah tinggi kedinasan yang tersebar di seluruh
Indonesia. Banyaknya jumlah perguruan tinggi negeri ini sebenarnya memudahkan
calon mahasiswa, tetapi karena tidak semua PTN favorit maka para calon
mahasiswa pun bingung menetapkan pilihan.
Keputusan untuk melanjutkan pendidikan maupun memasuki lapangan
pekerjaan, keduanya memerlukan pertimbangan lebih dulu. Adapun faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan bagi para siswa yang memilih akan
melanjutkan pendidikan menurut Gani (1992:19) adalah: (1) faktor biaya studi
(2) masalah pemilihan jurusan.
Berdasarkan data-data diatas bahwa pemberian layanan informasi studi
lanjut perlu disampaikan kepada siswa agar mereka dapat mengambil keputusan
secara tepat dan mantap, karena akan berhubungan dengan pilihan karir mereka di
masa depan. Serta bertujuan agar siswa dapat mempersiapkan diri dalam memilih
lembaga pendidikan pasca SMA sesuai dengan keadaan dirinya, dan dapat
disesuaikan dengan tingkat kemampuan ekonomi orangtua.
LAYANAN INFORMASI STUDI
LANJUT
Menurut Prayitno (2004:259) Layanan informasi adalah layanan
bimbingan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan
memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi
jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan
untuk kepentingan peserta didik (klien). Layanan informasi (Nursalim, 2002:22)
adalah kegiatan bimbingan yang bermaksud membantu siswa untuk mengenal
lingkungannya, yang sekiranya dapat dimanfaatkan untuk masa kini maupun masa
yang akan datang. Berdasarkan uraian diatas, pengertian layanan informasi studi
lanjut dapat didefinisikan sebagai suatu pemberian informasi tentang pendidikan
pasca SMA atau program pendidikan lanjutan yang lebih tinggi sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan atau kebutuhan peserta
didik. Adapun hal-hal yang perlu diberikan adalah memperkenalkan bentuk
perguruan tinggi, status perguruan tinggi, nama fakultas/ akademi, dan segala
hal yang berkaitan dengan perguruan tinggi agar nantinya para peserta didik
dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pemilihan studi lanjut yang
berhubungan dengan karir/ masa depannya.
Tujuan adanya informasi studi lanjut (Sutikna,1998) adalah sebagai
berikut: a) agar siswa dapat memahami diri sendiri sehingga dapat mempersiapkan
diri dalam pemilihan program, b) agar siswa mengetahui jenis-jenis pendidikan
yang berkaitan dengan pemilihan program. Fungsi dari pemberian informasi studi
lanjut adalah: a) sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang
disesuaikan dengan bidang karir dan keputusan studi lanjut pasca SMA, b)
membantu siswa dalam berpikir rasional dalam mengambil keputusan jurusan di
perguruan tinggi sehubungan dengan karir/ masa depannya.
Materi informasi studi lanjut (Depdikbud, 1998) meliputi: bentuk
perguruan tinggi (universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik,
Universitas Terbuka), jalur pendidikan tinggi (akademik, profesional), jenjang
pendidikan tinggi, persyaratan masuk pendidikan tinggi, komponen biaya
pendidikan di perguruan tinggi.
KEMANTAPAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN STUDI LANJUT
Kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut ke perguruan tinggi
adalah bagian dari pengambilan keputusan karir yang diartikan oleh Basori
(2004:91), “sebagai suatu kematangan diri dalam proses untuk menentukan pilihan
dari berbagai alternatif yang berkaitan dengan pendidikan ke perguruan tinggi
yang berorientasi pada pekerjaan/ jabatan”. Menurut Terry (dalam Manrihu,
1992:170) “Definisi pengambilan keputusan (decision making) adalah
pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih”. Hal tersebut
senada dengan yang dikemukakan oleh Basori (2004:91) menyebutkan bahwa
“pengambilan keputusan merupakan suatu proses untuk menentukan berbagai
alternatif yang berkaitan dengan suatu hal sesuai dengan keadaan diri dan
lingkungannya.” Menurut Sutikna (1998:17) “studi lanjut adalah kelanjutan
studi”.
Berdasarkan uraian pendapat di atas tentang kemantapan, pengambilan
keputusan, studi lanjut disimpulkan bahwa kemantapan pengambilan keputusan
studi lanjut ke perguruan tinggi adalah kepastian dan tidak berubahnya
pengambilan keputusan studi lanjut atau proses penentuan pilihan dari berbagai
alternatif yang berkaitan dengan studi lanjut atau pendidikan lanjutan yang
lebih tinggi yakni perguruan tinggi.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pengambilan
keputusan karir berkenaan dengan studi lanjut ke perguruan tinggi menurut
Basori (2004: 92), terdiri dari dua faktor yakni faktor pribadi dan faktor
lingkungan: Faktor pribadi, antara lain:a) tipe kepribadian dan ciri-ciri sifat
yang menonjol, b) bakat atau kemampuan bidang akademis, c) bakat atau kemampuan
bidang nonakademis, d) minat terhadap suatu jabatan/ pekerjaan, e) nilai
kehidupan pribadi, f) Hobi dan kesenangan. Sementara itu faktor lingkungan,
antara lain: a) nilai-nilai kehidupan masyarakat, b) Keadaan ekonomi keluarga/
orangtua, c) kebutuhan/ prospek lapangan pekerjaan yang terkait, d) kesempatan
mendapatkan peluang suatu jabatan/ pekerjaan.
METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan metode one-group
Pretest-Posttest Design. Eksperimen dilakukan pada satu kelompok tanpa
menggunakan kelompok kontrol dengan memberikan pretes sebelum perlakuan
bertujuan agar hasil perlakuan dapat diketahui secara akurat setelah diberikan
postes dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Subyek penelitian adalah siswa kelas XII IPA. Penelitian ini
menggunakan angket langsung bentuk tertutup, responden menjawab sendiri butir
pertanyaan yang sudah tersedia jawabannya. Data dikumpulkan melalui angket yang
telah dikembangkan sendiri. Proses pengumpulan data, memerlukan alat atau
instrumen pengumpul data yang benar-benar dapat mengumpulkan data dengan baik.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistic
parametric dengan menggunakan rumus t-test. Penggunaan rumus t-test
harus berdasarkan pada asumsi-asumsi yaitu harus berdistribusi normal dan
bersifat homogen.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan
tingkat kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan
sesudah layanan informasi studi lanjut diberikan pada siswa kelas XII IPA.
Layanan informasi studi lanjut memiliki pengaruh positif terhadap kemantapan
pengambilan keputusan studi lanjut pada siswa, dengan demikian hipotesis yang
menyatakan “Terdapat perbedaan yang signifikan pada skor kemantapan pengambilan
keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah pemberian layanan informasi
studi lanjut terhadap siswa kelas XII IPA 4” telah teruji. Dengan t hitung 4,290
dengan taraf signifikansi 5%.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kapes dan
Strickler (dalam Manrihu, 1992:160) ditemukan bahwa kurikulum Sekolah Lanjutan
Atas yang berisi bimbingan terutama tentang paket bimbingan informasi perguruan
tinggi yang berbeda antara satu sama lain menyebabkan perubahan dan peningkatan
yang berbeda dalam kematangan pengambilan keputusan karir terutama studi
lanjut.
Selanjutnya Gunawan (2001:31) menjelaskan bahwa pilihan untuk
memasuki perguruan tinggi atau dengan kata lain melanjutkan studi/ pendidikan
ke perguruan tinggi adalah salah satu persoalan yang sangat penting yang
dihadapi oleh orangtua dan siswa Sekolah Menengah Atas. Pemahaman berbagai informasi karir dalam hal
ini khususnya studi lanjut, siswa dapat menggunakannya sebagai bahan untuk
pertimbangan sehingga pada akhirnya akan lebih memiliki kesiapan untuk
mengambil keputusan terkait dengan studi lanjut ke perguruan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar