Selasa, 24 Februari 2015

Review Jurnal Pendidikan Tentang Keputusan Studi Lanjut


PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP
KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT

Muh Ikhsanul Yakin
Program Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut, sehingga siswa mampu mengambil keputusan secara mantap sesuai dengan keadaan dirinya. Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperiment design berupa one group pre test post test design. Metode pengumpulan data menggunakan angket langsung bentuk tertutup. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 4, yang mempunyai kemantapan pengambilan keputusan rendah. Teknik analisis data menggunakan statistik parametrik dengan rumus t-test. Teknik analisis data diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel (4,290 > 2,021). Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hipotesis yang menyatakan “terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah penerapan layanan informasi studi lanjut” dapat diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dengan pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut siswa, dan implementasi dari layanan informasi studi lanjut ini adalah siswa mantap dalam mengambil keputusan studi lanjut.

Kata Kunci: Layanan Informasi Studi Lanjut, Kemantapan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut


PENDAHULUAN
Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berada pada rentang usia 15-18 tahun. Pada rentangan usia tersebut seorang individu berada pada tahap perkembangan masa remaja akhir, yang dalam perkembangan mereka dihadapkan pada berbagai permasalahan. Berikut ada empat macam masalah yang sering dialami oleh siswa sekolah menengah atas menurut pendapat Gunawan (2001:197) adalah: keputusan meninggalkan sekolah, persoalan-persoalan belajar, pengambilan keputusan ke perguruan tinggi, problem sosial siswa sekolah menengah atas.
Keempat permasalahan tersebut, salah satunya dihadapi oleh siswa SMA adalah pengambilan keputusan ke perguruan tinggi, dimana seorang siswa yang telah lulus dari sekolah menengah atas dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Seorang siswa dalam kehidupannya akan dihadapkan dengan sejumlah alternatif, baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadi, sosial, belajar maupun karirnya. Adakalanya siswa mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam menentukan alternatif mana yang sebaiknya dipilih. Apakah nantinya akan meneruskan studi lanjut yakni melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, atau akan bekerja maupun mengikuti pelatihan-pelatihan/ kursus.
Para siswa SMA yang akan melanjutkan pendidikannya maupun yang langsung bekerja, tidak begitu saja dapat melakukannya melainkan melalui suatu proses pengambilan keputusan. Mereka diharuskan siap dalam mengambil keputusan yang sangat penting dan sulit. Suatu keputusan yang khusus menentukan masa depannya sehubungan dengan karir yang dicita-citakan.
Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karir akan dapat dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia karirnya. Maka seorang siswa membutuhkan bantuan bimbingan dari guru pembimbing yang ada di sekolah, guna memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik diri. Kekurangtahuan dan kekurangpahaman tersebut sering membuat mereka kehilangan kesempatan, salah pilih jurusan, salah pilih pekerjaan, dan tidak dapat meraih kesempatan dengan baik sesuai dengan cita-cita, bakat, minat, berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam diri individu tersebut.
Agar terhindarkan dari permasalahan tersebut maka para siswa perlu dibekali dengan informasi yang cukup dan akurat. Pemberian layanan informasi studi lanjut bertujuan membantu peserta didik agar dapat memahami diri dan lingkungannya. Seperti kondisi sosio-kultural, pasar kerja, persyaratan, jenis dan prospek pekerjaan, serta hal-hal lainnya yang bersangkutan dengan dunia kerja. Sehingga pada akhirnya siswa dapat membuat atau mengambil keputusan secara tepat dan terbaik bagi masa depannya terutama berkaitan dengan rencana karir yang akan ditempuhnya kelak.
Hal-hal yang diidentifikasikan menjadi penyebab siswa belum mengambil keputusan atau belum merencanakan pilihan studi lanjut adalah pelaksanaan layanan informasi dilaksanakan secara incidental, tingginya biaya untuk tes bakat minat yang dilengkapi dengan saran-saran jurusan, keadaan ekonomi orangtua, teman sebaya, faktor peluang kerja, dan kurangnya wawasan/ pengetahuan serta kurangnya informasi studi lanjut.
Banyak siswa yang mengalami kekurangan informasi tentang studi lanjut terutama yang berkaitan dengan perguruan tinggi sehingga cenderung menjadi salah satu hambatan dalam menentukan arah pilih studi lanjut ataupun karirnya. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurang intensifnya pelaksanaan layanan informasi di sekolah. Siswa hanya memiliki informasi tentang perguruan tinggi negeri yang diminati, sedangkan kurang pengetahuan tentang perguruan tinggi swasta. Siswa masih bingung menentukan alternatif pilihan perguruan tinggi swasta dikarenakan banyaknya jenis-jenis perguruan tinggi swasta tersebut. Beberapa faktor yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan memilih perguruan tinggi swasta adalah status perguruan tinggi, citra PTS, fasilitas fisik, biaya SPP, proses belajar mengajar, mutu dosen, mutu lulusan.
Pemberian informasi studi lanjut, baik yang diperoleh dari guru pembimbing maupun dari sumber-sumber informasi yang lain diharapkan siswa dapat memperoleh gambaran tentang studi lanjut yang akan dipilih dan ditempuhnya. Sehingga memudahkan siswa dalam mengambil keputusan kemana ia akan melanjutkan pendidikannya pasca SMA.
Layanan informasi ini bertujuan memberikan informasi secara lengkap tentang studi lanjut, dengan harapan agar siswa dapat merencanakan/ mengambil keputusan secara tepat dan mantap sesuai dengan potensi yang dimiliki. Alternatif pendidikan pasca SMA tersedia dalam jumlah yang cukup bervariasi, saat ini tercatat Indonesia memiliki sekitar 80-an perguruan tinggi negeri (PTN). Jumlah ini belum termasuk perguruan tinggi agama Islam negeri (PTAIN), institut, akademi, dan sekolah tinggi kedinasan yang tersebar di seluruh Indonesia. Banyaknya jumlah perguruan tinggi negeri ini sebenarnya memudahkan calon mahasiswa, tetapi karena tidak semua PTN favorit maka para calon mahasiswa pun bingung menetapkan pilihan.
Keputusan untuk melanjutkan pendidikan maupun memasuki lapangan pekerjaan, keduanya memerlukan pertimbangan lebih dulu. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan bagi para siswa yang memilih akan melanjutkan pendidikan menurut Gani (1992:19) adalah: (1) faktor biaya studi (2) masalah pemilihan jurusan.
Berdasarkan data-data diatas bahwa pemberian layanan informasi studi lanjut perlu disampaikan kepada siswa agar mereka dapat mengambil keputusan secara tepat dan mantap, karena akan berhubungan dengan pilihan karir mereka di masa depan. Serta bertujuan agar siswa dapat mempersiapkan diri dalam memilih lembaga pendidikan pasca SMA sesuai dengan keadaan dirinya, dan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan ekonomi orangtua.
LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT
Menurut Prayitno (2004:259) Layanan informasi adalah layanan bimbingan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (klien). Layanan informasi (Nursalim, 2002:22) adalah kegiatan bimbingan yang bermaksud membantu siswa untuk mengenal lingkungannya, yang sekiranya dapat dimanfaatkan untuk masa kini maupun masa yang akan datang. Berdasarkan uraian diatas, pengertian layanan informasi studi lanjut dapat didefinisikan sebagai suatu pemberian informasi tentang pendidikan pasca SMA atau program pendidikan lanjutan yang lebih tinggi sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan atau kebutuhan peserta didik. Adapun hal-hal yang perlu diberikan adalah memperkenalkan bentuk perguruan tinggi, status perguruan tinggi, nama fakultas/ akademi, dan segala hal yang berkaitan dengan perguruan tinggi agar nantinya para peserta didik dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pemilihan studi lanjut yang berhubungan dengan karir/ masa depannya.
Tujuan adanya informasi studi lanjut (Sutikna,1998) adalah sebagai berikut: a) agar siswa dapat memahami diri sendiri sehingga dapat mempersiapkan diri dalam pemilihan program, b) agar siswa mengetahui jenis-jenis pendidikan yang berkaitan dengan pemilihan program. Fungsi dari pemberian informasi studi lanjut adalah: a) sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang disesuaikan dengan bidang karir dan keputusan studi lanjut pasca SMA, b) membantu siswa dalam berpikir rasional dalam mengambil keputusan jurusan di perguruan tinggi sehubungan dengan karir/ masa depannya.
Materi informasi studi lanjut (Depdikbud, 1998) meliputi: bentuk perguruan tinggi (universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik, Universitas Terbuka), jalur pendidikan tinggi (akademik, profesional), jenjang pendidikan tinggi, persyaratan masuk pendidikan tinggi, komponen biaya pendidikan di perguruan tinggi.

KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT
Kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut ke perguruan tinggi adalah bagian dari pengambilan keputusan karir yang diartikan oleh Basori (2004:91), “sebagai suatu kematangan diri dalam proses untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang berkaitan dengan pendidikan ke perguruan tinggi yang berorientasi pada pekerjaan/ jabatan”. Menurut Terry (dalam Manrihu, 1992:170) “Definisi pengambilan keputusan (decision making) adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih”. Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Basori (2004:91) menyebutkan bahwa “pengambilan keputusan merupakan suatu proses untuk menentukan berbagai alternatif yang berkaitan dengan suatu hal sesuai dengan keadaan diri dan lingkungannya.” Menurut Sutikna (1998:17) “studi lanjut adalah kelanjutan studi”.
Berdasarkan uraian pendapat di atas tentang kemantapan, pengambilan keputusan, studi lanjut disimpulkan bahwa kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut ke perguruan tinggi adalah kepastian dan tidak berubahnya pengambilan keputusan studi lanjut atau proses penentuan pilihan dari berbagai alternatif yang berkaitan dengan studi lanjut atau pendidikan lanjutan yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pengambilan keputusan karir berkenaan dengan studi lanjut ke perguruan tinggi menurut Basori (2004: 92), terdiri dari dua faktor yakni faktor pribadi dan faktor lingkungan: Faktor pribadi, antara lain:a) tipe kepribadian dan ciri-ciri sifat yang menonjol, b) bakat atau kemampuan bidang akademis, c) bakat atau kemampuan bidang nonakademis, d) minat terhadap suatu jabatan/ pekerjaan, e) nilai kehidupan pribadi, f) Hobi dan kesenangan. Sementara itu faktor lingkungan, antara lain: a) nilai-nilai kehidupan masyarakat, b) Keadaan ekonomi keluarga/ orangtua, c) kebutuhan/ prospek lapangan pekerjaan yang terkait, d) kesempatan mendapatkan peluang suatu jabatan/ pekerjaan.

METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan metode one-group Pretest-Posttest Design. Eksperimen dilakukan pada satu kelompok tanpa menggunakan kelompok kontrol dengan memberikan pretes sebelum perlakuan bertujuan agar hasil perlakuan dapat diketahui secara akurat setelah diberikan postes dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Subyek penelitian adalah siswa kelas XII IPA. Penelitian ini menggunakan angket langsung bentuk tertutup, responden menjawab sendiri butir pertanyaan yang sudah tersedia jawabannya. Data dikumpulkan melalui angket yang telah dikembangkan sendiri. Proses pengumpulan data, memerlukan alat atau instrumen pengumpul data yang benar-benar dapat mengumpulkan data dengan baik. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistic parametric dengan menggunakan rumus t-test. Penggunaan rumus t-test harus berdasarkan pada asumsi-asumsi yaitu harus berdistribusi normal dan bersifat homogen.

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan tingkat kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah layanan informasi studi lanjut diberikan pada siswa kelas XII IPA. Layanan informasi studi lanjut memiliki pengaruh positif terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut pada siswa, dengan demikian hipotesis yang menyatakan “Terdapat perbedaan yang signifikan pada skor kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap siswa kelas XII IPA 4” telah teruji. Dengan t hitung 4,290 dengan taraf signifikansi 5%.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kapes dan Strickler (dalam Manrihu, 1992:160) ditemukan bahwa kurikulum Sekolah Lanjutan Atas yang berisi bimbingan terutama tentang paket bimbingan informasi perguruan tinggi yang berbeda antara satu sama lain menyebabkan perubahan dan peningkatan yang berbeda dalam kematangan pengambilan keputusan karir terutama studi lanjut.
Selanjutnya Gunawan (2001:31) menjelaskan bahwa pilihan untuk memasuki perguruan tinggi atau dengan kata lain melanjutkan studi/ pendidikan ke perguruan tinggi adalah salah satu persoalan yang sangat penting yang dihadapi oleh orangtua dan siswa Sekolah Menengah Atas.  Pemahaman berbagai informasi karir dalam hal ini khususnya studi lanjut, siswa dapat menggunakannya sebagai bahan untuk pertimbangan sehingga pada akhirnya akan lebih memiliki kesiapan untuk mengambil keputusan terkait dengan studi lanjut ke perguruan tinggi.




Tidak ada komentar: